BANTENRAYA.COM – Baru-baru ini warganet dihebohkan dengan adanya Starlink di Indonesia yang diharapkan jadi solusi ketersediaan akses internet di sejumlah daerah.
Sistem koneksi internet Starlink merupakan sistem milik Elon Musk dengan menggunakan satelit yang berada di luar angkasa.
Sistem Starlink merupakan sebuah proyek pengembangan konstelasi satelit yang dijalankan perusahaan Amerika Serikat bernama SpaceX.
Adapun tujuan royek sistem sturlink ini untuk menghadirkan sebuah sistem komunikasi internet berbasis satelit.
Baca Juga: Harga Beras di Kota Cilegon Tembus Sampai Rp18 Ribu Per Kilogram Jelang Idul Adha
Dengan adanya Starlink ini pengguna dapat menikmati akses internet cepat, terlebih sisem ini bisa dipakai dimana dan kapan saja.
Kendati demikian, Starlink dalam penggunaannya menngunakan satelit LEO yang mengelilingi Bumi pada ketinggian 482 kilometer di atas permukaan laut.
Akan tetapi, Sekjen Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia atau ATSI Marwan O. Baasir menganggap Starlink bisa berbahaya bagi Indonesia.
Pasalnya sistem internet Starlink langsung bisa terhubung dari smartphone tanpa perlu penangkap sinyal layaknya parabola.
Dikutip dari akun Instagram @ngomonginuang menurut Sekjen ATSI Marwan O. Baasir menyebut inovasi Starlink dapat mengganggu penyedia internet.
Pasalnya di Indonesia sendiri sudah ada investasi-investasi internet yang akan menyediakan hingga ke pelosok-pelosok yang ada di Indonesia.
“Kalau Direct to Cell masuk, pertanyaannya kebayang nggak?,” kata Sekjen ATSI dikutip dari Instagram @ngomonginuang pada Selasa, 11 Juni 2024.
Dalam penjelasannya Marwan menegaskan bahwa setidaknya ada empat perusahaan yang berinvestasi senilai triliunan rupiah.
Baca Juga: Karyawan BUMN di Medan Meninggal Dunia Tertimpa Truk Kontainer
“Empat perusahaan seluler sudah investasi ratusan triliun dengan semua kerja dan mitra teknologi,” ungkapnya.
Bukan hanya sekjen ATSI, Ketua Lembaga Riset Siber Indonesia, Pratama Persadha juga turut buka suara terkait bahayanya internet Starlink
Adapun Starlink ini dianggap bahaya mulai dari infrastruktur, tenaga kerja, data privasi yang berada di luar negeri tanpa monitoring.
Pratama menegaskan perlu adanya intervensi negara supaya layanan Starlink bisa aman dipakai di Indonesia.***