BANTENRAYA.COM – Warga Desa Malabar, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat tanpa identitas terdampar di persawahan.
Diduga jasad berjenis kelamin laki-laki terbawa arus luapan Situ Cilembun.
Setelah telah dilakukan visum di Rumah Sakit Umum Adjidarmo Rangkasbitung, Jumat 19 April 2024, identitas mayat tersebut berhasil diketahui, pada Minggu 21 April 2024.
Kapolsek Cibadak, AKP Kasih Suparja mengatakan, mayat tersebut diduga merupakan korban tenggelam hingga terbawa arus sungai Situ Cilembun.
Baca Juga: Wujudkan Kota Tangerang Sehat, Pj Walikota Nurdin Berharap Produktivitas Masyarakat Optimal
“Sebelumnya mayat tidak diketahui identitasnya, sehinga dibawalah ke RSUD Adjidarmo, kemudian identitasnya berhasil di identifikasi namanya, Basri berusia 78 tahun warga Kampung Pasir Awi, Desa Sukarja, Kecamatan Warunggunung,” kata dia kepada Bantenraya.com, Minggu 21 April 2024.
“Berdasarkan keterangan keluarga, korban tidak pulang ke rumah selama dua hari, pasca pergi ke Situ, dicari sampai dua hari. Namun tidak ketemu saja, tau-tau dapat kabar dari polisi,” sambungnya.
Ia mengungkapkan, jasad pertama kali ditemukan oleh seorang petani di persawahan tepatnya di Kampung Koeng, Desa Malabar, Kecamatan Cibadak, sekitar pukul 06.30 WIB, pada Jumat 19 April 2024.
“Posisi mayat telungkup dengan kondisi sudah membusuk dan mengeluarkan bau tak sedap tidak jauh dari aliran Situ Cilembun,” ujarnya.
Baca Juga: Menang Atas Borneo, Arema FC Akhirnya Bisa Keluar dari Zona Degradasi
Lebih lanjut, petani yang hendak mengontrol persawahannya kaget karena ada jasad yang tergeletak.
“Warga yang panik langsung melaporkan penemuan mayat kepada pemerintah desa, dan dalam hal ini desa berkoordinasi pihak Polsek dan BPBD, untuk menindaklajuti penemuan tersebut,” papar Kasih.
Ia menambahkan, korban diduga merupakan korban tenggelam hingga mayatnya terbawa arus Situ Cilembun saat meluap.
“Tidak ada tanda kekerasan, korban sudah dibawa oleh keluarga dan dimakamkan, cuman sekarang kami masih penyelidikan,” tutupnya.
Baca Juga: Ditaegat Tembus Nasional, Calon Peserta Paskibraka Utusan Kabupaten Serang Mulai Jalani Latihan
Diketahui, banjir terjadi di dua Kecamatan yakni Kecamatan Cibadak dan Warunggunung, pada Jumat, 19 April 2024 akibat luapan sungai Cilembun usai dilanda hujan deras.
Bahkan, banjir menyebabkan ratusan rumah terendam.
Kepala Pelaksana BPBD Lebak Febby Rizki Pratama merinci, banjir menyebabkan 27 rumah di Desa Cimenteng Jaya, 150 rumah Desa Cisangu, dan 49 rumah di Desa Pasar Keong, Kecamatan Cibadak terendam.
Sementara, di Kecamatan Warunggunung meliputi 20 rumah di Desa Banjarsari, dan 16 rumah di Desa Cempaka.
Baca Juga: Peluang Bisnis! Investasi Sektor Wisata di Kabupaten Serang Masih Terbuka Luas
“Berdasarkan data sementara sebanyak 262 rumah di dua Kecamatan tersebut terendam banjir. Akibat, luapan Situ Cilembun,” ujarnya.
Ia menjelaskan, meluapnya Situ Cilembun diduga akibat guyuran hujan tidak hanya terjadi Lebak melainkan kiriman dari Kabupaten Pandeglang.
Sebab, Situ Cilembun ini terintegrasi dengan Pandeglang.
“Rumah-rumah yang terendam sebagian sudah surut, namun hingga pagi tadi masih ada yang terendam khususnya di Desa Cisangsu. Untuk korban jiwa tidak ada,” ungkapnya.
Baca Juga: Bareng Milenial, Airin Rachmi Diany Sampaikan Hari Kartini untuk Perempuan Indonesia
Febby mengaku, masih melakukan penanggulangan dan asesmen terhadap rumah-rumah yang terdampak.
“Kami sedeng melakukan pendataan kerugian,” ujarnya.
Ia mengimbau kepada warga untuk tetap waspada potensi bencana lainnya, sebab cuaca ekstrim masih terjadi di wilayah Lebak.
“Kepada masyarakat untuk selalu mewaspadai potensi bencana yang ditimbulkan cuaca ekstrim,” tutupnya.***

















