BANTENRAYA.COM – Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) memberikan penjelasan menganai bahaya radioaktif Cessium-137 (Cs-137) jika masuk pada organ tubuh manusia.
Pasalnya saat ini obat yang digunakan untuk membantu mengeluarkan zat radioaktif Cs-137 sangat langka dan membutuhkan waktu selama 70 hari untuk mengembalikan tubuh supaya menjadi normal.
Pranata Humas Ahli Madya Bapaten Abdul Qohhar mengatakan, biasanya tim medis membutuhkan waktu selama 70 hari untuk memastikan zat radioaktif Cs-137 bisa keluar dari dalam tubuh warga yang terpapar.
BACA JUGA: Siap-Siap! Mie Gacoan di Kota Cilegon Grand Opening Mulai 9 November
“Sebenarnya secara alami zat radioaktif masuk ke tubuh akan keluar sendiri melalui feses, urin dan keringat. Zat radioaktif Cs-137 itu bisa keluar sendiri dalam waktu 70 hari,” ujarnya.
Ia menjelaskan, secara medis radiasi Cs-137 yang masuk dalam tubuh manusia bisa mengakibatkan kerusakan sel jika dosis yang diterimanya cukup besar.
“Ketika harus nunggu 70 hari, mau enggak mau dia harus menerima radiasi nuklir terus, padahal itu tidak perlu. Oleh karena itu, kita harus segera mungkin mengeluarkan sehingga paparan radiasi yang diterima oleh tubuh semakin kecil,” katanya.
Qohhar menuturkan, zat radioaktif Cs-137 bisa dikeluarkan lebih cepat dengan cara mengkonsumsi obat Prussian blue yang nantinya bisa mengikat Cs-137 yang ada di dalam tubuh.
“Secara kimiawi obat itu nanti akan mengikat partikel Cs-137, terus lebih gampang untuk dikeluarkan. Obatnya enggak ada di toko biasa, di Bapeten juga enggak ada,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, obat Prussian blue yang bisa mempercepat mengeluarkan zat radioaktif Cs-137 dari dalam tubuh manuasia sangat langka dan di dapat dari luar negeri.
“Di BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) juga enggak ada, Kemenkes (kementerian Kesehatan) juga nginpor. Untuk harga dan bentuknya kaya gimana saya belum lihat dan lebih lenkapnya harus ditanyakan ke pihak terkait,” paparnya.***

















