CILEGON, BANTEN RAYA – Mulyadi (37) seorang petani di Lingkungan Karangtengah, Kelurahan Pabean, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon melakukan inovasi pupuk organik untuk membantu fotosintesis tanaman anggur yang dimilikinya.
Pupuk organik yang dinamakan Photo Sintetic Bakteria (PSB) ini pertama kali dikembangkan di Negara Thailand kurang lebih 2 tahun yang lalu. Dari hasil penelitian tersebut, seorang petani anggur di Cilegon melakukan uji coba pada tanaman anggur miliknya.
Ia mengatakan, tanaman sulit sekali melakukan fotosintesis pada siang hari disebabkan karena cahaya matahari yang terlampau terik. Pada umumnya tanaman dapat melakukan fotosintesis secara maksimal pada pagi hari kurang lebih 4-5 jam.
“Biasanya jam 12 siang tumbuhan tidak dapat berfotosintesis secara maksimal, setelah melakukan uji coba pupuk tersebut, tanaman mampu melakukan fotosintesis secara maksimal sepanjang hari kurang lebih 10 jam,” kata Mulyadi kepada Banten Raya, Rabu (11/8).
Ia mengungkap, Photo Sintetic Bakteria dibuat dengan bahan dasar sederhana yaitu telur ayam, air dan micin. Ke tiga bahan tersebut dilarutkan dalam botol mineral ukuran 360 mililiter, lalu dijemur di panas terik matahari.
“Bahannya sederhana hanya telur, air, dan micin. Kemudian larutkan ketiganya dan jemur di bawah terik matahari. Untuk proses penjemurannya dilakukan selama 30 hari berturut-turut agar bakterinya hidup dan bisa membantu proses pertumbuhan tanaman lebih baik lagi,” ujar Mulyadi.
Lebih lanjut ia mengatakan, bahan baku pembuatannya sangat murah dan mudah ditemukan. Selain itu juga manfaat Photo Sintetic Bakteria sangat bagus bagi tanaman terutama untuk tanaman anggur.
“Perubahan pada tanaman dapat dilihat dengan daun yang berwarna hijau tua, lebar, dan batangnya yang besar, serta mampu merangsang bunga dengan sangat baik. Dan PSB ini juga dapat digunakan untuk tanaman lainnya terutama sayur daun seperti sawi, bayam dan kangkung,” katanya.
Selain bagus untuk daun, Photo Sintetic Bacteria juga bagus untuk pertumbuhan akar tanaman. (predy)
