SERANG, BANTEN RAYA – Wakil Rektor 1 Universitas Primagraha (UPG) Syaechurodji mewanti-wanti masyarakat untuk berhati-hati dengan oknum tak bertanggung jawab yang menawarkan kelas jauh di kampus tersebut.
BacaJuga
“Banyak oknum yang mengaku-ngaku orang UPG padahal bukan. Mereka menawarkan ke masyarakat bahwa UPG membuka kelas jauh. Kita khawatir karena kemarin ada yang daftar ke UPG, orangnya di Karawang, dan bilangnya mau ikut kelas yang di sana (Karawang). Kita tegaskan bahwa kita tidak ada kelas di Karawang,” kata Syaechurodji, Minggu (30/5).
Ia mengatakan bahwa penyelenggaraan kelas jauh dilarang oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak lama, dan UPG menaati hal tersebut.
“Pembelajaran jarak jauh dengan kelas jauh itu berbeda. Kalau kelas jauh misalnya kampus A ada di Serang, kemudian dia merekrut di daerah Lampung, kelasnya di Lampung. Itu kelas jauh. Itu dilarang. Kalau pembelajaran jarak jauh karena kita dalam kondisi pandemi, itu bentuknya e-learning. Mahasiswa tetap wajib ke kampus, dalam satu semester minimal empat kali,” kata Syaechurodji menjelaskan.
Syaechurodji khawatir, jika tidak dikonfirmasikan ke masyarakat, ada pihak-pihak yang tertipu. “Misalnya percaya ada kelas jauh, daftar, bayar. Orang yang ngaku-ngakunya kabur. Kan yang ikut jelek UPG juga karena ada nama UPG di situ,” katanya.
Ketua Yayasan Insan Pelita Pratama Indonesia (YIPPI) Khaeroni menyatakan hal yang sama.
“Kami Yayasan Insan Pelita Pratama Indonesia (YIPPI) selaku Badan Penyelenggara Universitas Primagraha bersama Rektor Universitas Primagraha dengan ini menyatakan bahwa Universitas Primagraha tidak menyelenggarakan perkuliahan di Karawang dan kota/wilayah lainnya,” kata Khareoni.
Universitas Primagraha, kata dia, hanya menyelenggarakan perkuliahan di kampus utama yang beralamat di Jalan Trip Jamaksari, Komplek Griya Sakti Blok A1 Cinanggung, Kota Serang.
Rektor Universitas Primagraha Romli Ardie meminta masyarakat berhati-hati menerima tawaran perkuliahan kelas jauh. “Apabila ada pihak yang menyelenggarakan perkuliahan atas nama Universitas Primagraha di luar kampus utama, maka di luar tanggung jawab kami,” kata dia. (*/fikri)
