BANTENRAYA.COM – Dalam perhelatan Pemilu serentak 2024, Partai Buruh Cilegon yakin dan optimistis dengan target 7 kursi untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kota Cilegon.
Sekretaris Executive Commite Partai Buruh Kota Cilegon Eko Purwanto yang melihat massa buruh di Cilegon lebih mayoritas.
Eko mengatakan, dengan masyarakat Kota Industri yang mayoritas pekerja atau buruh, suara perolehan partai untuk mendapatkan 7 kursi di DPRD Cilegon bisa tercapai.
“Partai Buruh optimis karena kami yakin ada konstituen,” kata dia kepada Banten Raya, Kamis, 2 November 2023.
Baca Juga: 326 Balita Gagal Ginjal Akut Gegara Obat Sirup, 4 Terdakwa Divonis 2 Tahun Bui: Jaksa Akui Tak Puas
Eko menjelaskan, dalam Pileg tahun ini, ada 4 daerah pemilihan atau dapil yang diisi 38 kader Partai Buruh yang terdaftar dalam Pileg 2024.
Setiap dapil, paparnya, masing-masing optimis menargetkan satu sampai dua kursi.
“Di mana kita ada empat dapil, dapil 1 (Jombang Purwakarta) itu menargetkan minimal 2 kursi lah, dapil 2 (Cilegon Cibeber) optimis mudah-mudahan mendapatkan 2,” ungkapnya.
“Dapil 3 (Citangkil Ciwandan) juga menargetkan 2 kursi dan dapil 4 (Grogol Pulomerak) mendapat 1 kursi,” sambungnya.
Baca Juga: Rungkad jadi Lagu Kemenangan Megawati di Liga Voli Korea Selatan, Ternyata Ini Alasannya
Semua kader yang mencalonkan diri sebagai caleg DPRD Kota Cilegon, menurutnya, sangat optimistis untuk bisa mendapat 7 kursi.
Sebab, lanjutnya, meskipun Partai Buruh merupakan partai baru, tetapi partai ini digerakkan para pekerja atau buruh.
Di mana, hampir mayoritas masyarakat Cilegon terdiri dari para pekerja atau buruh, sehingga diharapkan Partai Buruh menjadi rumah untuk mereka.
“Adanya Partai Buruh karena ingin meningkatkan kesejahteraan, sebab secara politik kita sudah dikalahkan oleh penguasa dan oligarki,” tegasnya.
Eko berharap, apabila target tersebut tercapai, Partai Buruh akan serius menyerap seluruh aspirasi para pekerja terkait persoalaan kesejahteraan dan keadilan.
Sampai saat ini, kata Eko, hak-hak buruh masih belum menjadi perhatian dari para pemangku kebijakan.
Apalagi, dengan adanya undang-undang Omnibus Low dan Cipta Kerja yang sangat merugikan para pekerja.
“Kita berharap target itu bisa diraih, untuk memotivasi kawan-kawan yang lain, serendah-rendahnya minimal 1 fraksi atau 4 kursi,” tegasnya.
Baca Juga: Tren Botol Yakult Viral di TikTok, Ternyata Ini Maksud dan Artinya
“Jadi UU Cipta Kerja itu yang jadi pemantik, sehingga kami optimis dengan target itu,” pungkasnya.***