BANTENRAYA.COM – PT Krakatau Posco terus menunjukkan komitmennya dalam menjalankan program Coorporate Social Responsibility atau CSR.
Melalui KPSE Services Indonesia atau KPSE SI, PT Krakatau Posco secara konsisten terus melakukan pemberdayaan sumber daya masyarakat atau SDM khususnya dalam upaya meningkatkan skill pemuda menuju pemuda berkompeten, sehingga pada akhirnya mampu menghasilkan karya.
Belum lama ini, PT Krakatau Posco meluncurkan dua program unggulan yang dikhususkan bagi pemuda dari Kecamatan Ciwandan dan Citangkil.
Program yang diluncurkan PT Krakatau Posco ini bernama Youth Training Waste Separation dan Youth Training Cleaning Service dengan pola Tailor Made Training atau TMT hasil kolaborasi dengan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas atau BBPVP Serang.
Program pelatihan Youth Training Waste Separation PT Krakatau Posco diikuti 10 pemuda terpilih dari tiga kelurahan terdekat dengan lokasi perusahaan.
BACA JUGA: Pantauan Aktivitas Gunung Anak Krakatau, Masuk Level Waspada
Para peserta tersebut disaring oleh PT Krakatau Posco dari 30 pendaftar.
Jumlah pendaftar tersebut mencerminkan tingginya antusiasme generasi muda terhadap pengelolaan sampah untuk masa depan yang lebih hijau.
Pelatihan itu juga didukung oleh Bank Sampah Puma, mitra binaan PT Indonesia Power UBP 1 Suralaya.
Dukungan tersebut dipertegas dengan penandatanganan kerja sama antara KPSE SI yang diwakili oleh Direktur Edwin Sumiroza dengan Bank Sampah Puma serta disaksikan oleh Department Head Environment PT Krakatau Posco M Naskuri, dan Manajer Umum Indonesia Power Unit 8 Nur.
Melalui program tersebut, peserta tidak hanya mendapatkan pelatihan teknis, tetapi juga pengalaman On Job Training atau OJT di Bank Sampah Puma dan KPSE.
Dengan pendekatan ekonomi sirkuler, sampah hasil pemilahan diolah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat atau BBJP sebagai substitusi batu bara. Inisiatif ini mendukung program Green Energy Indonesia Power sekaligus memperkuat target keberlanjutan PT Krakatau Posco menuju Proper Hijau dan Emas.
BACA JUGA: Krakatau Steel Berharap Suntikan Modal Danantara
Selain pengelolaan sampah, PT Krakatau Posco bersama KPSE SI menggandeng BBPVP Serang dalam penyelenggaraan TMT Cleaning Service yang diikuti pemuda dari tiga kelurahan sekitar perusahaan.
Acara penandatanganan MoU disaksikan oleh Camat Citangkil dan Ciwandan, Kapolsek, Danramil, serta para lurah dan tokoh masyarakat yang turut memberikan dukungan penuh.
Semula program ini hanya mampu menampung 16 peserta.
Namun, berkat dukungan TMT Program dari Kementerian Ketenagakerjaan, jumlah peserta meningkat menjadi 48 orang.
Seluruh peserta dibekali materi oleh instruktur berkompeten, diikutsertakan dalam sertifikasi BNSP, serta berkesempatan magang di PT Krakatau Posco.
Dengan demikian, mereka dapat langsung mengisi formasi kosong akibat pergantian tenaga kerja yang pensiun.
Bagi peserta lain, sertifikat nasional dan pengalaman magang memberikan daya jual tinggi untuk bekerja di perusahaan lain, membuka akses ke peluang kerja yang lebih luas.
Department Head PRGA PT Krakatau Posco Eka Manti Saputra menyampaikan apresiasi kepada BBPVP Serang dan seluruh pihak yang terlibat, seraya menegaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata strategi win-win solution bagi perusahaan dan masyarakat.
Selain itu hal ini sejalan dan mempercepat program pemerintah dalam pengurangan pengangguran.
Kegiatan ini juga memperlihatkan kekuatan kolaborasi lintas sektor pemerintah daerah, aparat keamanan, tokoh masyarakat, dunia industri, hingga lembaga pelatihan dalam menciptakan solusi berkelanjutan.
Melalui dua program ini, PT Krakatau Posco meneguhkan langkah CSR-nya untuk:
BACA JUGA: Pendaftaran Pelatihan Bahasa Korea dari Krakatau Posco Sudah Dibuka! Berikut Persyaratannya
* Meningkatkan kapasitas dan kompetensi pemuda lokal.
* Membuka akses sertifikasi dan kesempatan kerja.
* Mendukung ekonomi sirkular dan energi hijau.
* Menghadirkan kontribusi nyata bagi pembangunan berkelanjutan di Ciwandan, Citangkil, dan sekitarnya.
Inisiatif ini membuktikan bahwa pengelolaan kebersihan dan pengelolaan sampah bukanlah akhir siklus, melainkan sumber daya baru, dan bahwa pelatihan bukan sekadar peningkatan keterampilan, melainkan pintu menuju masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda.***