BANTENRAYA.COM – Adanya rombongan mengenakan pakaian serba putih di tugu puncak Gunung Lawu, Hargo Dumilah hebohkan jagad media sosial.
Dari video yang beredar, terlihat rombongan mengenakan pakaian serba putih itu ada yang duduk hingga berdiri mengelilingi tugu puncak Gunung Lawu.
Aktivitas rombongan mengenakan pakaian serba putih di tugu puncak Gunung Lawu tersebut seolah melakukan sebuah ritual.
Di sisi lain, tak sedikit pendaki yang mengamati rombongan tersebut dan merekam aktivitasnya.
Melalui keterangan Kapolres Magetan, AKBP Raden Erik Bangun Prakasa membenarkan video yang tengah viral tersebut.
“Betul, kita sudah cek video yang viral tersebut lokasi memang benar di puncak Gunung Lawu,” ungkapnya.
Baca Juga: Meski Sudah Dikelola Pemkot, Fasilitas Masjid Agung Cilegon Masih Rusak dan Belum Layak
“Kita sudah konfirmasi ke pihak pengelola dan Perhutani KPH Lawu,” sambungnya pada Senin, 14 Juli 2025.
Erik menyebut bahwa pada bulan Suro biasanya tak sedikit pendaki lakukan ritual di puncak Lawu.
“Memang biasanya banyak pendaki puncak Lawu yang ritual pada momen bulan Suro ini,” pungkasnya.
Hebohnya ritual tersebut memicu penasaran warganet atas rombongan yang mengenakan serba putih.
Dari kesaksian pendaki, rombongan tersebut yakni berasal dari aliran Syahadatain.
“Tapi pas ditanyain bilangnya aliran Syahadatain,” ungkapnya seperti yang dikutip dari akun TikTok @faaiiiq._
Baca Juga: Komnas Anak Awasi MPLS 2025 di Banten, Sekolah Diimbau Hindari Kekerasan dan Perundungan
Sebagai informasi, aliran Syahadatain didirikan oleh Habib Umar dan berpusat di Cirebon, Jawa Barat.
Beberapa penganut aliran terbut melakukan ritual di Gunung Lawu terutama pada bulan Suro untuk mendalami ilmu alam.***