BANTENRAYA.COM – Simak informasi profil Zhafirah Zahrim Febrina, seorang pendaki yang terjebak dalam erupsi Gunung Marapi.
Sebuah video mengejutkan beredar di media sosial yang menampilkan seorang pendaki terjebak dalam erupsi Gunung Marapi di Agam, Sumatera Barat.
Pendaki tersebut diketahui bernama Zhafirah Zahrim Febrina, seorang mahasiswi Politeknik Negeri Padang yang sedang melakukan pendakian bersama teman-temannya.
Baca Juga: MEWAH BANGET! 3 Rekomendasi Hotel Murah di Malang Harga Rp100 Ribuan, Fasilitas Memadai Cuy!
Video yang dikirimkan Zhafirah Zahrim Febrina melalui telepon gengam pendaki lain memperlihatkan kondisi dramatisnya setelah erupsi yang terjadi pada Minggu 3 Desember 2023, pukul 14.54 WIB.
Tubuh Zhafirah dipenuhi abu vulkanik, dan ia terlihat lemas sambil meminta pertolongan.
Rani Radelani, ibu Zhafirah, membenarkan bahwa video tersebut memang anaknya.
Baca Juga: Sinopsis Film Panggonan Wingit yang Dibintangi Luna Maya: Menyelami Hotel Mistis di Semarang
Ia menjelaskan bahwa Zhafirah kehilangan semua barang bawaannya, dan video itu berhasil dikirimkan melalui handphone yang ditemukan oleh pendaki lain.
“Barang dia hilang semuanya, jadi ada handphone orang dapat sama dia. Ada sinyal dan bisa dibuka handphone-nya (dikirim kondisinya),” ujar Rani.
Ia juga menyampaikan bahwa Zhafirah mengalami luka-luka serius, termasuk patah tangan.
Baca Juga: VIRAL! Pria ini Beri Bantuan untuk Seorang Nenek Namun Hanya untuk Dokumentasi
Dikutip dari Instagaram @net2netnewsm Zhafirah dan teman-temannya memulai pendakian sejak Jumat 1 Desember 2023 dengan rencana pulang pada hari Minggu 3 Desember 2023.
Namun, erupsi Gunung Marapi yang disertai dentuman keras mengubah rencana mereka.
Gunung Marapi, yang terletak di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, meletus pada pukul 14.45 WIB dengan kolom abu letusan mencapai ketinggian 3.000 meter (3 km).
Kejadian ini memicu evakuasi penduduk sekitar dan menyisakan para pendaki yang terjebak di lereng gunung.
Keluarga Zhafirah berharap adanya bantuan dan pertolongan segera untuk menyelamatkan Zhafirah dan pendaki lainnya yang mungkin masih terjebak di Gunung Marapi.
Kondisi darurat di lokasi erupsi membuat upaya evakuasi menjadi tantangan besar.
Pihak berwenang, termasuk Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, diharapkan dapat memberikan respons cepat dan efektif dalam menangani situasi ini.
Semoga Zhafirah dan semua pendaki yang terjebak dapat segera ditemukan dan diselamatkan dari bahaya erupsi Gunung Marapi.***