BANTENRAYA.COM – Aksi perundungan di kalangan pelajar sekolah masih sering tersorot media sosial.
Bahkan aksi perundungan terbaru yang sedang hebohnya ini bisa dibilang sangat parah karena tangan korban sampai dicap besi panas.
Dilansir bantenraya.com dari salah satu postingan dari akun Instagram @studiparenting, korban aksi perundungan bernama Muhammad Habib (14) diketahui merupakan siswa dari MAN 1 Medan.
Baca Juga: Prabowo Dikritik Karena Gimmick Gemoy, TKN: Penampilan Gemoy itu Anugerah
Aksi perundungan yang menimpa Habib terjadi pada Sabtu, 23 November 2023.
Dalam rekaman yang beredar menunjukkan foto tangan kanan korban yang memiliki bekas dari sundutan besi panas.
Bekas dari sundutan besi tersebut tampak hitam melepuh seperti gelembung, serta membentuk huruf P dan A.
Baca Juga: Mobile Legends Dijual Perusahaan Induk TikTok Bytedance, Berimbas PHK Ratusan Karyawan
Diduga hurup PA tersebut mewakili nama kelompok para pelaku aksi perundungan terhadap Habib.
Selain itu, terdapat juga foto surat laporan kepada pihak kepolisian dan rekaman keterangan dari ibu korban.
Ibu Habib sambil memelas dan terisak menjelaskan kalau anaknya diancam hendak dibunuh kalau anaknya melapor ke polisi.
Selain itu kepala anaknya juga diancam akan diserang oleh balok, terangnya.
Dengan raut wajah yang penuh kesedihan sampai mengusap air matanya dengan ujung kerudungnya, ibu Habib juga mengungkapkan kalau dia tidak tahu lagi harus bagaimana.
Kejadian yang menimpa Habib tidak hanya disundut besi panas yang merupakan kunci yang dibakar terlebih dulu dengan korek api.
Baca Juga: Pesta Miras Oplosan, 2 Napi Lapas Serang Tewas, 5 Napi Dirawat di RS
Berdasarkan keterangan dari korban, dia juga disuruh memakan sendal berlumpur dan memakan daun mangga.
Selain itu, Habib juga dipaksa meminum air yang sudah diludahi sekitar 20 orang.
Postingan tersebut sudah mendapat lebih dari 700 likes, selain itu terdapat juga komentar dari warganet yang ikut mendoakan kesembuhan untuk korban, dan ada juga yang menyarankan agar kasusnya diusut tuntas.
“Sudah besar sudah tahu mana salah mana bukan. Pidanakan! Tidak ada kata damai,” kata @dsuhendra_.
“Buat keluarga korban jangan mau damai, biar jadi pelajaran untuk para tersangka meskipun juga anak-anak,” kata @arief.kurniawan.1985.
“Lebih penting lagi bagi orang tua pembully, tolong jangan diam. Antarkan anak anda ke polisi dan meminta maaf langsung ke keluarga. Itu bukti kalau kalian orang tua yang bijak,” kata @annieshuri.
Pihak Polrestabes Medan telah menjalankan pengejaran terhadap terduga pelaku.
Dari jumlah 4 orang terduga pelaku, dua orang sudah berhasil diamankan polisi.
“Untuk kejadian tersebut, dua orang pelaku sudah kita amankan,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa pada Selasa, 28 November 2023.
Baca Juga: Kunjungi Halaqah Kebangsaan Ulama Banten di Pandeglang, Mahfud MD Kenakan Syal Palestina
Keterangan yang didapat dari para pelaku adalah motif perundungan tersebut dipicu dari rasa tersinggung.
Sementara itu, dari dua pelaku perundungan yang masih buron, salah satunya diketahui merupakan alumni MAN 1 Medan yang merupakan mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatra Utara (UINSU).
Pelaku yang merupakan mahasiswa UINSU diketahui bernama Fauzi Alrasyid Siregar.
Yunni Salma selaku pihak Humas UINSU juga sudah memberi pernyataan kalau Fauzi tidak bisa dihubungi sejak kasus perundungan ini muncul.
Selain itu, dia juga menjelaskan kalau pihak kampus menyerahkan sepenuhnya ketetapan hukum atas Fauzi kepada yang berwajib.
“Menurut informasi yang kita terima, masalah tersebut telah dilaporkan keluarga korban kepada penegak hukum dan kita menghormati proses hukum yang berjalan serta menunggu putusan yang terbaik dan yang adil bagi pelaku,” jelas Yunni.* * *