BANTENRAYA.COM – Kenaikan harga beras belakangan ini menyebabkan kekhawatiran di kalangan masyarakat Indonesia.
Terlebih lagi, jika dilihat dari kenaikan harga beras dalam ukuran satu karung.
Namun, kenaikan harga beras satu karung yang paling mengejutkan disorot terjadi di Wakatobi.
Dilansir bantenraya.com dari salah satu postingan akun Instagram @viralsekali, harga beras di Wakatobi, Sulawesi Tenggara dilansir menembus harga tertinggi.
Baca Juga: Film Dune Part 2 Rilis dengan Cerita yang Semakin Seru, Penonton Tak Wajib Nonton Part 1
Di Wakatobi, harga beras mencapai harga tertinggi, yaitu Rp21 ribu per kg atau kisaran Rp1 juta per karung 50 kg.
Tentu saja harga yang melonjak tersebut membuat banyak warga mengeluh karena putus asa dengan harga beras yang semakin tidak masuk akal.
Iin Haryanti perempuan berusia 40 tahun, yang juga seorang pengelola rumah makan dan penginapan di Wakatobi menuturkan bahwa harga beras sekarung isi 50 kg di wilayahnya berada di kisaran Rp900 ribu.
Harga tersebut juga didapat jika membeli di distributor dalam jumlah banyak. Sementara, jika membeli eceran, harganya bisa mencapai Rp1 juta per karung dengan Rp20 ribu per kg.
“Tadi pagi kami baru belanja di pasar itu dapat harga beras Rp900 ribu. Itu kami dapat segitu, mungkin karena ambil di distributor dan dalam jumlah banyak,” jelas Iin pada 27 Februari 2024.
Postingan tersebut mendapat ratusan komentar dari warganet. Ada komentar yang menyalahkan pemilih paslon nomor 02. Ada juga komentar yang mentag akun Presiden Joko Widodo.
Namun, ada juga komentar yang menyamakan harga sekarung beras di wilayah Indonesia yang lain.
“Sama di Bekasi. Beras pulen 1 karung Rp1 juta. Kalau beli di tempat penggilingan di ujung Bekasi juga di tetangganya Bekasi, Rp800 ribu,” kata @olitloit.
“Saya tinggal di Samarinda. Dari dulu harga beras Rp18 ribu per kg,” kata @h_rynti.
Iin juga menuturkan kalau sebelumnya harga sekarung beras berada di kisaran Rp600 ribu hingga Rp700 ribu. Namun harga beras selama awal 2024 ini terus melonjak.
Situasi ini tentunya menuntut Iin untuk beradaptasi melalui usaha rumah makan yang dikelolanya.
Sebelumnya Iin menggratiskan nasi satu bakul untuk pelanggannya, tapi dengan kondisi kenaikan harga beras ini dia harus memasang Rp35 ribu untuk satu bakul nasi.
Baca Juga: Toko Aghnia di Perumahan Bukit Cilegon Asri Kini Tersedia Layanan J&T, Kirim Paket Tak Perlu Ribet
Penyebab kenaikan harga beras di wilayah Wakatobi diketahui disebabkan oleh beberapa hal.
Menurut keterangan yang disampaikan oleh Asrun Lio selaku Sekretaris Daerah Sulawesi Tenggara, kenaikan harga beras di Sultra disebabkan oleh hasil tani yang banyak dijual ke luar daerah.
Stok beras yang menjadi sedikit mengharusnya membeli beras dari luar wilayah.
Penyebab lainnya adalah adanya gagal panen yang diakibatkan oleh el nino dan banjir lokal.***