BANTENRAYA.COM – Pilkada masih dua tahun lagi, tapi suhu politik sudah mulai menghangat dari saat ini.
Termasuk di antaranya di Kabupaten Serang.
Sejumlah nama mulai mencuat seperti Ketua DPRD Kabupaten Serang Bahrul Ulum, Ketua PPP Kabupaten Serang SM Hartono, politisi senior PKS Najib Hamas, dan Ketua DPD Golkar Kabupaten Serang Fahmi Hakim.
Baca Juga: Cek di Sini! Berikut Daftar Hari Libur Nasional 2022, Besok Libur Tahun Baru Imlek
Sejumlah elemen mulai terang-terangan memberikan dukungan pencalonan.
Pengamat politik dari Untirta Harits Hijrah Wicaksana mengatakan, pilkada di Kabupaten Serang akan seru karena tanpa petahana.
Bukan tidak mungkin calon yang muncul tidak hanya yang disebutkan di atas, bisa jadi ada sosok tak terduga yang bisa menjadi kuda hitam.
Baca Juga: Tebus Bandana Atta Halilintar, Crazy Rich Surabaya Bawa Uang Sekoper Penuh
“Tapi kalau lihat sekarang saya lihat Fahmi Hakim yang paling potensial. Itu kalau dia maju ya, dan tidak ada bagian dari keluarga Bupati (Ratu Tatu Chasanah) sekarang yang ikut mencalonkan. Kalau ada konstelasi akan berbeda,” kata Harits.
Doktor Universitas Padjadjaran ini mengatakan, Fahmi sempat nangkring dalam posisi kedua tokoh populer dan memiliki elektabilitas cukup tinggi di Kabupaten Serang pada Pilkada 2020 lalu.
“Kita belum lihat yang saat ini. Harus tunggu hasil survei dulu. Tapi paling tidak ada track record. Selain itu dia sudah punya alat partai yang bisa dimanfaatkan dari sekarang,” kata Harits.
Baca Juga: 18 link Twibon Gratis Tahun Baru Imlek 2022
Harits mengaku sempat melakukan survei kecil-kecilan melalui Focus Group Discussion dan nama Fahmi Hakim selalu keluar dan paling sering disebut.
Hal senada dikatakan oleh Direktur Banten Institute for Governance Studies Ahmad Daelami.
Daelami mengatakan, Pilkada 2024 akan lebih rumit karena jeda antara pileg sangat singkat.
Para calon mau tidak mau harus mulai melakukan uji coba dari saat ini untuk menentukan reaksi masyarakat.
Selain Golkar, kata Daelami, Gerindra memiliki kans cukup besar melihat respons masyarakat terhadap Gerindra yang terus menunjukkan peningkatan.
“Bisa jadi dampak dari pilpres ya. Tapi kita menunggu ada survei obyektif di konstelasi ini. Ya tidak cuma di Kabupaten Serang, tapi daerah lain juga,” kata Daelami. ***