BANTENRAYA.COM – Sebanyak 32 ribu warga Kabupaten Serang telah melakukan cek kesehatan gratis (CKG) yang dimulai pada 10 Februari 2025. Hasil dari CKG tersebut, ribuan warga Kabupaten Serang mengalami kelebihan gizi dan hipertensi akibat tidak menjaga pola makan dengan sehat.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang Rahmat Fitriadi mengatakan, CKG dilakukan rutin setiap hari di 31 Puskesmas dan fasilitas umum lainnya.
“Angka partisipasi CKG di kita sudah pada posisi 32.000 orang, CKG di tiap kecamatan Alhamdulillah berjalan baik. Selain di Puskemas CKG dilakukan di sekolah-sekolah, Pustu (Puskesmas pembantu) dan di Posyandu,” ujarnya di Desa Ranjeng, Kecamatan Ciruas, Rabu (16/7).
Ia menjelaskan, kasus kelebihan gizi dan hipertensi sangat medominasi diderita oleh masyarakat karena tidak menjaga pola makan dan kurang olahraga.
“Sebenarnya kalau kelebihan gizi itu karena kelebihan kalori dan juga kebiasaan dari sehari-hari, dimana ibu-ibu yang sudah dewasa itu rata-rata berat badannya lebih. Selain itu di kita juga hipertensi seperti penyakit kromik gejala gula darah dan darah tinggi juga banyak,” katanya.
Rahmat menuturkan, belum diketahui secara rinci berapa banyak warga Kabupaten Serang yang menderita hipertensi dan kelebihan gizi yang ditemukan pada CKG.
“Penemuannya masih kita hitung, tapi dua minggu yang lalu yang sudah CKG itu ada 21.000 dan minggu ini ada 32.000. Hasil CKG kita hitung selama 1 tahun nanti hasilnya menjadi analisa kita,” jelasnya.
Pihaknya akan terus melakukan CKG secara rutin di tiap-tiap fasilitas umum dan setiap kegiatan yang dilakukan oleh Pemkab Serang.
“Alhamdulillah setiap kegiatan Pemda kita akan dukung dengan CKG karena menjadi program strategis nasional. Setiap hari kita targetkan bisa 30 pasien mengikuti CKG di setiap Puskesmas secara menyeluruh,” paparnya.
Baca Juga: Realisasi JSCB Rp1 Juta Bagi 1.993 Warga Miskin Tunggu Arahan Pimpinan
Ia mengajak masyarakat untuk rutin melakukan CKG untuk menilai kesehatan dan mempermudah mengetahui kondisi dan gejala penyakit yang berpotensi menyerang.
“Yang pasti warga yang kelebihan gizi jumlahnya ribuan, cuman untuk angka rilnya masih kita hitung,” tuturnya. (***)
 
			

















