BANTENRAYA.COM – Pengurus Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes Serdang Maju melakukan studi tiru budidaya tanama kakao hingga proses pengolahannya ke Kabupaten Blitar, Jawa Timur untuk diterpakan di Desa Serdang, Kecamatan Kramatwatu.
Para pengurus BUMDes bertekad menjadikan Desa Serdang sebagai desa penghasil kakao.
Direktur BUMDes Serdang Maju Agus Sunarto mengatakan, studi tiru dilakukan bersama perwakilan dari Kecamatan Kramatwatu Rini Nurhayati, Sekretaris Desa Serdang Yunus, Babinsa Desa Serdang Pelda Sujarno, pengurus BUMDes Serdang Maju dan pengurus Kopdes Merah Putih Desa Serdang.
Baca Juga: Pohon Besar Ditebangi karena Aktivitas Pertambangan, Puloampel Jadi Langganan Banjir
“Di Blitar kita belajar budidaya tanaman kakao dari mulai proses pemilihan benih, proses tanam dan media tanam yang digunakan, sampai dengan fase tanam hingga panen yang kemudian diolah menjadi olahan cokelat. Kami juga diajarkan pangsa pasarnya, ada yang dijual hasil olahannya ada juga yang dijual dalam bentuk bahan baku,” ujar Sunarto, Minggu, 29 Juni 2025.
Ia menjelaskan, di dalam kawasan kebun kakao tersebut dibuat taman rekreasi dan sepanjang kebun terdapat kolam ikan yang menjadi daya tarik wisata.
“Ada marketnya juga dan wisata edukasinya. Di Rojo Koyo Farm sana untuk mengelilingi kebun cokelat pengelola menyewakan mobil semacam mobil golf. Jadi kita belajar ekonomi dari hulu ke hilir,” ungkapnya.
Agus menuturkan, saat ini di Desa Serdang sudah ada kebun cokelat milik perorangan yang juga bendahara BUMDes Serdang Maju yang menduplikat kampung cokelat di Blitar.
Baca Juga: Tingkatkan Produktivitas Bawang Merah, Pemkab Serang Belajar ke Brebes
“Kita belajar ke Blitar untuk diterapkan di Serdang. Kebetulan BUMDes sendiri sudah launching penanaman kakao 50 batang,” katanya.
Selain telah menanam 50 batang kakao, BUMDes Serdang Maju juga akan menama kakao di sepanjang irigasi di Kampung Sawah dan Kampung Sidungkul kurang lebih 500 batang dan setiap rumah warga yang masih ada lahan kosongnya akan diberi bibit kakao secara gratis untuk ditanam.
“Nanti kita juga akan beternak domba di kebun kakaonya. Kebetulan BUMDes dapat penyertaan modal dari dana desa tahun ini. Nanti Serdang jadi desa cokelat dan domba. Untuk biaya studi tiru kita pengurus swadaya dan Alhamdulillah dibantu Pak Haji Muhsinin (anggota DPRD Provinsi Banten-red) dan beliau memfasilitasi mobil juga. Studi tirunya tanggal 21 ampai 24 Juni,” tuturnya.***