BANTENRAYA.COM – Baru-baru ini sebuah video pengantin pingsan karena dekorasi pernikahan tak Sesuai harapan viral di media sosial. Diketahui jika peristiwa itu terjadi di wilayah Kramatwatu, Kabupaten Serang.
Owner Nafa Wedding, Elfaumi Farkhah mengatakan jika sosok pengantin yang viral tersebut bernama Wiwin Wulandari. Peristiwa itu terjadi pada 15 Juni 2025 lalu di wilayah Kramatwatu, Kabupaten Serang.
“Izinkan saya menyampaikan beberapa hal terkait permasalahan yang terjadi dalam 2 minggu terakhir, yang ramai diperbincangkan di media sosial,” katanya didampingi kuasa hukumnya Carlos Silalahi, Jumat 27 Juni 2025.
Baca Juga: Proyek Jalan Jadi Temuan BPK, DPUPR Bakal Tagih Penyedia untuk Kembalikan Kerugian
Menurut Elfaumi Farkhah, dirinya dipercaya oleh Wiwin Wulandari untuk menangani paket makeup, tenda, pelaminan, MC, hiburan, dan lain-lain senilai Rp31.500.000, mengalami sejumlah kendala teknis yang mengganggu kelancaran persiapan hari H.
“Informasi yang beredar tidak tersampaikan secara utuh, dan bahkan cenderung menyudutkan tanpa ruang klarifikasi,” ujarnya.
Elfaumi mengungkapkan jika pihaknya telah secara matang mempersiapkan acara tersebut, dimulai sejak 12 Juni malam dengan pemasangan rangka tenda, dilanjutkan pemasangan kain tenda pada 13 Juni malam, dan proses finishing pada 14 Juni.
Baca Juga: Squid Game Season 3 Full Movie Episode 1 Sampai 6 Sub Indo: Ending Gi Hun dan Para Pemain Lainnya
Namun masalah muncul pada 14 Juni malam sekitar pukul 23.30, saat mobil pengangkut peralatan dekorasi mogok di kawasan Serang Barat.
“Saya langsung menghubungi bengkel dan mobil sewaan. Barang dari mobil dipindahkan dulu ke mobil Lalamove agar bisa sampai ke lokasi,” ungkapnya.
Karena mobil tidak bisa diperbaiki langsung dan harus turun mesin, Elfaumi mengaku harus bolak-balik mengurus derek mobil, koordinasi tim dekorasi, hingga memastikan proses pemasangan pelaminan tetap berjalan.
Baca Juga: FINAL! Squid Game Season 3 Sub Indo: Link Nonton Full Movie Lengkap dengan Sinopsis Bukan Bilibili
Sekitar pukul 04.00 dini hari, ia dan suami menuju lokasi dekorasi lain di kawasan BCP untuk menyelesaikan hiasan bunga.
“Pukul 07.00 pagi, tiba-tiba saya dikabari bahwa dekor tidak sesuai, kursi pengantin, dan tamu belum ada. Kursi datang sekitar pukul 08.30, namun dalam kondisi kotor,” tandasnya.
Elfaumi Farkhah mengakui ada kelalaian dalam pengawasan tim, terlebih saat itu dirinya sedang dalam proses rias pengantin di lokasi berbeda.
Selama ini dirinya tidak pernah menerima lebih dari dua proyek dalam satu hari dan telah membatasi jadwal kerja karena sedang hamil besar.
“Saya akui saya telah melakukan kesalahan yaitu miss control terhadap tim dekor, dan pada akhirnya hasil yang ditampilkan tidak sesuai dengan harapan mba Wulan. Namun kembali lagi ada hal yang memang terjadi di luar kendali saya,” tegasnya.
Menanggapi keluhan keluarga pengantin, Elfaumi menerangkan telah menawarkan perbaikan dekorasi dan penggantian kursi pelaminan. Namun, kedatangan timnya ke lokasi justru ditolak panitia dan kliennya.
Baca Juga: Amalan Penghapus Dosa di Malam 1 Suro Menurut Gus Baha, Waktu Istimewa untuk Memperbanyak Taubat
“Kami mencoba untuk berbicara baik-baik dengan keluarga saudari Wulan (Meminta maaf secara langsung-red),” terangnya.
Elfaumi Farkhah menambahkan setelah musyawarah, pihak keluarga memutuskan untuk tidak memviralkan kejadian tersebut, dengan syarat Wiwin membuat video permintaan maaf dan melakukan refund sebesar Rp15 juta.
“Saya langsung menyepakati, saya sama sekali tidak menawar dan menolak. Setelah itu saya langsung transfer sejumlah uang yang diminta untuk di refung sebesar Rp15 juta dan membuat video permintaan maaf,” tambahnya.
Baca Juga: Canangkan Bojonegara Bebas DBD, Kader Jumatik Diharapkan Terampil Deteksi Nyamuk DBD
Wiwin berharap, setelah permintaan maaf dan pengembalian uang tersebut, persoalan dianggap selesai. Pada 16 Juni, tim bahkan sempat kembali ke lokasi untuk mengambil barang dan kembali menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga pengantin.
“Saya merasa setelah 2 permintaan (refund dan video) dari saudari Wulan saya penuhi, permasalahan ini tidak lagi diviralkan, dan saya melakukan evaluasi terhadap bisnis dan tim agar lebih baik. Namun ternyata sebaliknya, saya di serang dimana-mana, di teror, di ancaman dan tak sedikit yang mengucapkan kata-kata kotor,” tambahnya. ***