BANTENRAYA.COM – Universitas Serang raya (Unsera) menjadi tuan rumah Rapat Kerja Nasional Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPTSI).
Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Rachmatoiellah Convention Hall Unsera ini, mengusung tema Kompetensi, Kolaborasi, dan Inovasi Pendidikan Tinggi Berbasis Teknologi Informasi.
Dalam arahannya dalam acara yang digelar di fasilitas milik Unsera itu, Dirjen Dikti dan Ristek Nizam menyampaikan, perguruan tinggi dapat menjadi tulang punggung pendidikan tinggi.
Baca Juga: De-generasi Petani: Sorotan Sosial-Politik
Di tengah teknologi yang pesat, Indonesia mesti menyiapkan kompetensi untuk lima tahun yang akan datang.
Menurutnya, refleksi lima tahun lalu tidak pernah tahu bisa telemedicine. Semua ini terjadi karena perubahan teknologi yang sangat pesat.
ABPTSI sebagai yayasan penyelenggara pendidikan tinggi, harus menyiapkan adik-adik lulusan perguruan tinggi dengan berbagai kompetensi.
Baca Juga: Tinjau Proyek Jembatan Bogeg Senilai Rp165 Miliar, Gubernur Banten: Luar Biasa Lebarnya
“Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) ini adalah salah satu terobosan baru untuk masa depan lulusan perguruan tinggi,” katanya.
Nizam mengingatkan, kampus harus menyiapkan sumber daya manusia unggul, kreatif, berakhlak mulia.
Kemudian mempunyai dua sampai dengan tiga hal penting yaitu kualitas, relevansi dan ruang atraktif.
Baca Juga: Dilema Mengajar di Masa Pandemi COVID-19, Antara Idealisme dan Realitas
Ia menjelaskan, kualitas jika ijazah hanya selembar kertas tanpa memperhatian sumber daya manusia lulusan yang siap kerja, maka akan menjadi jutaan pencari kerja yang tidak siap dalam dunia kerja.
“Tidak memiliki kompetensi sebagai seorang sarjana. Kita harus Menjadi garda terdepan untuk menjaga mutu perguruan tinggi,” ujarnya.
Kedua, lanjutnya, adalah relevansi yaitu jangan sampai ABPTSI menyelenggarakan pendidikan tinggi yang jauh dari kebutuhan nyata di masyarakat. Relevansi artinya kampus merdeka.
Baca Juga: Asyik, Bonus Atlet Kota Serang Peraih Medali PON Papua Bakal Cair
“Para profesional dan pelaku usaha diberikan ruang untuk berada di dalam kelas, untuk berinteraksi dengan mahasiswa,” ungkapnya.
“Hal ini penting dijaga, agar perguruan tinggi tetap dibutuhkan oleh masyarakat,” imbuhnya.
Terakhir adalah ruang atraktif; saat ini yang diharapkan mahasiswa adalah ruang diskusi, interaksi, membangun ruang dilektikal, berinteraksi antar mahasiswa dan dosen, menjadikan kampus yang dinamis.
Baca Juga: Videonya Viral Pelajar Bawa Sajam Diburu Polisi
Sementara itu, Wakil Gubernur Banten yang diwakilkan oleh ASDA I menyampaikan, untuk mengoptimalkan capaian indikator makro pembangunan diperlukan sinergi dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan.
Itu khususnya Pemprov Banten dengan pemerintah kabupaten/kota se-Provinsi Banten, serta dukungan dari sektor industri dan perguruan tinggi khususnya ABPPTSI. ***
 
			


















