BANTENRAYA.COM – Siswa SDN 2 Bintangresmi, Afrina Faizia Umamah, berhasil meraih Juara 1 Lomba Menulis Cerita Pendek pada ajang Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Provinsi Banten Tahun 2025.
Prestasi ini diraih setelah melalui proses pembinaan intensif bersama pembimbing, Pipit Piharsih.
Pada gelaran FTBI yang berlangsung 12–13 November 2025 di Kantor BPSDMD Banten, Kabupaten Lebak mengirimkan 28 peserta terbaik.
Sebanyak 15 di antaranya masuk tiga besar, termasuk Afrina yang akhirnya menyabet posisi juara pertama.
BACA JUGA: Nama-nama Peserta Open Bidding Pemkab Serang, Ada Camat Hingga Pegawai Pemerintah Pusat
Keberhasilan ini menjadi salah satu pencapaian membanggakan bagi dunia pendidikan di Kabupaten Lebak.
Murid SDN 2 Bintangresmi itu Punya Ketekunan dan Kepekaan dalam Menulis
Pipit Piharsih, pembimbing lomba dari SDN 2 Bintangresmi, menuturkan bahwa Afrina menunjukkan perkembangan yang menonjol sejak awal proses latihan. Ia menyebut bahwa siswinya tersebut memiliki ketekunan dan kepekaan dalam menulis.
“Aku mau ceritanya hidup, Mrs. biar pembaca bisa merasakan apa yang tokohnya rasakan,” ujar Uma saat berlatih.
Pipit menambahkan bahwa tugasnya hanya mengarahkan potensi yang dimiliki anak didiknya.
“Uma menulis bukan sekadar untuk lomba. Ia menulis karena ingin menyampaikan sesuatu. Saya hanya membuka jalan—sisanya ia sendiri yang melangkah,” ungkapnya.
Karya yang ditulis Afrina mengangkat kisah seorang anak laki-laki yang kerap menuduh seekor bebek setiap kali barangnya hilang.
Padahal, benda tersebut hanya terselip, dan makanannya dimakan oleh temannya sendiri. Puncak cerita terjadi ketika sang kakek menemukan penyemprot tanaman yang hilang ada di belakang si cucu, lalu memberikan nasihat bahwa menuduh tanpa bukti hanya akan menyakiti pihak lain.
BACA JUGA: Robinsar Sebut Diskotek di Cilegon Tak Berizin, Surati Gubernur Banten Izin Lakukan Pembongkaran
Cerita tersebut berhasil disampaikan Afrina dengan gaya yang lembut dan menyentuh. Dalam proses pendampingan, Afrina berlatih mengembangkan cerita dari gambar yang diberikan.
Dari latihan tersebut, ia belajar menyusun alur, mengatur konflik, dan membangun emosi tokoh. Afrina mengaku merasakan banyak perkembangan sejak mengikuti bimbingan.
“Aku selama dilatih oleh Mrs. Pipit merasa bangga dan yakin bakal menang. Dari yang tadinya aku nggak tahu apa-apa tentang cara menulis cerita pendek, sekarang aku sudah tahu karena Mrs. Pipit ngajarin semua,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan rasa percayanya terhadap pembimbing.
“Aku nggak pernah meragukan pelatihku. Beliau suka mengarang cerita, sering jadi juri, dan buku karangannya juga banyak. Jadi aku optimis banget. Kalau pelatihnya sekeren ini, masa muridnya nggak bisa menang?”
Prestasi Afrina ini menunjukkan bahwa kemampuan literasi dan imajinasi anak dapat berkembang pesat apabila diberikan ruang ekspresi dan dukungan yang tepat.
Keberhasilannya menjadi inspirasi bagi siswa lain di SDN 2 Bintangresmi dan peserta FTBI di Kabupaten Lebak.
Dengan kemenangan ini, Afrina diharapkan terus mengembangkan bakat menulisnya serta melahirkan karya-karya baru yang sarat pesan moral dan bermanfaat bagi pembacanya. ***



















