BANTENRAYA.COM — Para ibu rumah tangga atau emak-emak di Provinsi Banten diajak ikut serta dalam upaya pengendalian inflasi pangan dengan cara sederhana dengan memanfaatkan pekarangan rumah.
Ajakan untuk para emak-emak ini disampaikan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Banten, Tinawati Andra Soni dalam kegiatan Gerakan Tanam Cabai Bersama di Desa Pamarayan, Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang, beberapa waktu lalu.
“Ibu-ibu di Banten itu luar biasa potensinya. Tinggal dimaksimalkan saja. Pekarangan rumah bisa jadi sumber pangan mandiri, salah satunya dengan menanam cabai,” kata Tinawati.
Menurutnya, langkah ini tidak hanya mendukung pemenuhan kebutuhan dapur keluarga, tetapi juga bagian dari Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Terlebih, harga cabai sering menjadi pemicu lonjakan inflasi di daerah.
“Kita ingin keluarga-keluarga tidak terlalu tergantung pasar. Kalau bisa panen dari pekarangan sendiri, lebih hemat, lebih sehat, dan otomatis membantu pengendalian inflasi,” tambahnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi seperti smart greenhouse, terutama di tengah cuaca yang semakin tidak menentu.
Baca Juga: Drama Our Movie Episode 5 Sub Indo: Sinopsis Disertai dengan Link Nonton Full Movie
“Dengan teknologi ini, ibu-ibu tetap bisa nanam walau bukan musimnya. Ini bentuk ketahanan pangan modern,” jelas Tinawati.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, Ameriza Ma’ruf Moesa, menyebut pengendalian inflasi pangan sebagai bagian dari tugas strategis lembaganya.
Menurutnya, upaya peningkatan produksi di tingkat lokal akan berdampak pada kesejahteraan petani sekaligus menjaga stabilitas harga.
Baca Juga: Sinopsis Oh My Ghost Clients Episode 9 Sub Indo: Misi Rahasia Hee Ju dan Gyeon Woo Berujung Gagal?
“Kalau produksi naik, pendapatan petani ikut naik, dan inflasi bisa ditekan. Ini program kolaboratif yang saling menguntungkan,” ucap Ameriza.
Bank Indonesia sendiri telah menggelar operasi pasar sebanyak 215 kali sebagai bentuk intervensi langsung terhadap fluktuasi harga pangan di Banten.
Hasilnya, inflasi di Banten pada Mei 2025 tercatat hanya 1,57 persen secara tahunan.
Baca Juga: Profil Satya Peserta Clash of Champions Season 2, Mahasiswa NUS yang Jago Matematika
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Pandeglang Rd Dewi Setiani menyampaikan terima kasih atas perhatian dan dukungan terhadap daerahnya, khususnya dari Bank Indonesia.
Menurutnya, bantuan sarana pertanian seperti Smart Green House sangat membantu dalam memperkuat ketahanan pangan di Pandeglang.
“Cabai itu komoditas sensitif. Di Pandeglang ada tiga sentra produksi: Saketi, Pulosari, dan Jiput. Total lahannya 85 hektare dan produksinya sudah mencapai 72 ton,” ungkap Dewi.
Baca Juga: Owner Nafa Wedding Minta Maaf dan Refund Rp15 Juta ke Keluarga Pengantin
Ia berharap gerakan ini bisa menjalar ke seluruh desa dan membawa semangat kemandirian pangan di rumah-rumah warga.
“Kalau emak-emak sudah bergerak dari pekarangan, insyaallah dapur aman, harga stabil,” pungkasnya. ***


















