BANTENRAYA.COM – PT PLN (Persero) sesumbar akan membangun kabel bawah laut untuk mengaliri listrik dua pulau di Provinsi Banten yang hingga kini belum menikmati listrik.
Pembangunan kabel bawah laut direncanakan akan dilakukan pada tahun 2027.
GM Unit Induk Distribusi (UID) Banten Muhammad Joharifin mengatakan, PT PLN (Persero) sebagai perusahaan milik negara memiliki kewajiban mengalirkan listrik ke daerah-daerah yang belum teraliri listrik.
Dalam konteks Provinsi Banten, ada dua pulau yang hingga saat ini belum teraliri listrik, yaitu Pulau Panjang dan Pulau Tunda. Kedua pulau ini secara geografis masuk ke dalam wilayah Kabupaten Serang.
“Ada rencana untuk menarik kabel laut,” kata Joharifin usai audiensi dengan Gubernur Banten Andra Soni di Gedung Negara Provinsi Banten, Kota Serang, Selasa (6/5/2025).
Baca Juga: Cari Pakaian Trifting di Kota Serang Mulai dari Rp5.000 an
Dia mengatakan, pembangunan kabal bawah laut akan membutuhkan proses yang panjang. PLN memiliki rencana untuk menarik untuk mengaliri listrik di kedua pulau tersebut.
Meski demikian, pembangunan kabel bawah laut ini memerlukan rencana yang detail karen menyangkut keberlanjutan proyek ini di masa yang akan datang.
“Karena ini kan menyangkut masalah kontinuitas layanan, ya. Terus kemudian di laut itu kan harus melihat arus lautnya bagaimana. Jangan sampai apa yang kita kerjakan itu tidak bisa dalam jangka panjang,” katanya.
Untuk mewujudkan proyek ini, PLN akan menjalin kerja sama dengan Universitas Indonesia untuk membuat studi kelayakannya.
Setelah itu, baru kemudian dilanjutkan dengan pembangunan yang direncanakan akan dilakukan pada tahun 2027 yang akan datang.
Dia menuturkan, dari dua pulau ini sebenarnya Pulau Panjang sudah dialiri listrik. Hanya saja masih menggunakan pembangkit diesel sehingga masih belum ideal.
Baca Juga: Satu Calon Jemaah Haji Asal Cilegon Meninggal Dunia Akan Digantikan Anaknya
Karena itu, bila rencana membangun kabel bawah laut ini dapat terwujud, baik Pulau Panjang maupun Pulau Tunda akan sama-sama dialiri listrik melalui kabel bawah laut tersebut.
“Kita lakukan dedieselisasi supaya tidak menggunakan tenaga fosil lagi,” katanya. (***)