BANTENRAYA.COM – Pemprov Banten berkomitmen untuk terus memperluas pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH) menjadi rumah yang aman dan sehat bagi masyarakat kurang mampu.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Gubernur Banten Andra Soni yang mengatakan, ke depannya program pembangunan RTLH akan dimaksimalkan melalui anggaran khusus dan pola pembangunan yang lebih efisien.
“Kita ingin rumah layak huni ini bukan hanya jadi simbol, tapi betul-betul dirasakan masyarakat yang membutuhkan. Dan ini akan terus kita jalankan,” kata Andra.
Baca Juga: Tak Dibelikan HP, Remaja dari Ciruas Nekat Gantung Diri
Andra juga mengatakan, saat ini Pemprov Banten sedang menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang akan memasukkan program RTLH sebagai salah satu prioritas utama.
Meskipun APBD 2025 sudah berjalan, Andra menyebut jikas masih ada ruang fiskal yang bisa dimaksimalkan untuk membiayai program ini.
“Insyaallah ini jadi salah satu fokus utama kita. Saya juga sudah minta tim untuk mengkaji potensi percepatan pembangunan RTLH,” jelasnya.
Tak hanya soal teknis pembangunan, Andra juga mengusulkan agar Pajak Pertambahan Nilai (PPn) untuk pembangunan rumah rakyat bisa dihapus.
Menurutnya, hal ini bisa meringankan beban anggaran dan memungkinkan pembangunan dalam jumlah lebih besar.
“Kita sudah ajukan ke pusat agar PPn dihapus. Kalau disetujui, tentu dampaknya besar bagi masyarakat,” ucapnya.
Baca Juga: Kementerian PKP: Tak Ada Lagi Pemda yang Tidak Berikan BPHTB
Andra menegaskan, keberhasilan program ini juga membutuhkan sinergi antara pemerintah kabupaten/kota, provinsi, dan pusat.
“Pemerintah daerah tidak bisa jalan sendiri. Kita butuh dukungan penuh dari semua level pemerintahan agar target pembangunan rumah bisa tercapai,” ujarnya.
Diketahui, kedua rumah milik Sahibi (36) dan Sikin (40), warga Kampung Kolelet kini dibangun ulang menggunakan struktur modular RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat), dengan anggaran masing-masing Rp75 juta.
Baca Juga: Drakor Resident Playbook Episode 4, Berikut Link Nonton Sub Indo dan Spoiler Bukan di Dramaqu
Sebelumnya, Sahibi dan Sikin tinggal di bangunan semi permanen dengan berdinding dari bambu, kayu bekas, bahkan spanduk dan karung plastik.
Pembangunan kedua rumah tersebut, dikebut agar bisa selesai dalam waktu singkat namun tetap dengan struktur dan kualitas bangunan yang layak.
“Alhamdulillah rumah bisa selesai dalam 11 hari. Kita pakai model modular supaya cepat, aman, dan layak ditempati. Pola ini akan kita kembangkan untuk jangka panjang,” jelas Andra.
Baca Juga: 15 Pantun Tema Hari Kartini 2025, Penuh Makna dan Inspiratif Cocok jadi Caption Media Sosial
Dalam kesempatan itu, Andra juga menitip pesan kepada keluarga penerima bantuan agar menjaga rumah dengan baik.
“Tadi saya bilang ke Pak Sikin, meski berasal dari keluarga sederhana, kita wajib hidup bersih. Rumahnya sudah layak, harus dijaga agar tetap sehat dan nyaman,” ucapnya.
Ibu Sikin, yang ikut hadir saat penyerahan kunci, mengaku bersyukur atas perhatian pemerintah.
“Terima kasih banyak. Ini sangat berarti untuk kami sekeluarga,” kata Keluarga Sikin.***