BANTENRAYA.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten memberikan kuota afirmasi sebesar 30 persen bagi warga lokal dalam proses rekrutmen tenaga kerja untuk RSUD Cilograng dan RSUD Labuan.
Kebijakan ini ditujukan untuk memberi peluang lebih besar kepada masyarakat di wilayah setempat yakni Kabupaten Pandeglang dan Lebak.
Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Banten, Nana Supiana, menyampaikan bahwa, berdasarkan data yang ia miliki, dalam waktu 10 hari masa pendaftaran, jumlah pelamar yang mendaftar telah mencapai 11 ribu orang.
Baca Juga: Buried Hearts Episode 15 Sub Indo: Nasib Jang Sun Usai Rahasia Terbongkar
Dari jumlah tersebut, kata dia, sekitar 5 ribu pelamar telah dinyatakan lolos verifikasi administrasi dan akan mengikuti tahapan berikutnya, yaitu computer assisted competency test (CACT).
“Total yang melamar itu ada 10 ribu sampai 11 ribu orang. Ada jalur afirmasi dengan kuota 30 persen dari kebutuhan untuk warga lokal. Yang dari luar Banten juga banyak, ada dari Medan dan sebagainya,” ujar Nana, Rabu (9/4/2025).
Nana menyampaikan, tahapan selanjutnya adalah pelaksanaan tes CACT akan dilaksanakan dalam beberapa sesi, dengan kapasitas 300 peserta per hari.
Baca Juga: Dirawat Dinsos Serang, Bayi Terlantar di Lebakwangi Kini Sehat dan Berat Badan Naik
Hal itu dilakukan karena jumlah peserta yang lolos melebihi prediksi awal. Sehingga, durasi pelaksanaan tes diperpanjang dari rencana semula.
“Pengumuman masa sanggah sudah kita lakukan, selanjurnya adalah tes CACT. Basisnya CACT, dan penyelenggaranya dengan BKN,” katanya.
“InsyaAllah tes akan dilakukan sehari untuk 300 orang, kita bagi jadi beberapa sesi ya. Dan ini ada penambahan waktu sampai selesai semuanya, yang harusnya 10 hari selesai, namun karena angkanya lebih dari prediksi mencapai 5000 orang, maka ada tambahan lima hari ke depan,” tambah Nana.
Baca Juga: Harga Bahan Pokok Masih Tinggi Pasca Lebaran, Begini Kata Disperindag Banten
Nana menambahkan, setelah tes uji kompetensi, peserta yang lolos akan mengikuti pelatihan teknis selama 10 hari sebelum penempatan kerja.
Penentuan posisi kerja, kata dia, akan dilakukan berdasarkan hasil CACT dan koordinasi bersama Dinas Kesehatan, mengingat sebagian besar posisi merupakan tenaga medis.
“Selanjutnya ada pelatihan dan pembekalan untuk mereka yang lolos, diberikan dari internal Dinkes ya,” pungkasnya.
Baca Juga: Tragis! Bayi di Lebak Dibuang di Kebun Singkong, Pelaku Ternyata Ibu Kandung Sendiri
Sementara itu, terpisah, Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, Kinerja, dan Disiplin pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Banten, Aan Fauzan Rahman, menambahkan bahwa pihaknya akan segera mengumumkan jadwal pelaksanaan tes, termasuk pembagian sesi setiap peserta.
“InsyaAllah secepatnya kita umumkan jadwal pelaksanaan tes dan pembagian peserta per hari. Tesnya dilakukan di kantor BKD, dan sehari kita bagi rencananya menjadi empat sesi, kecuali Jumat mungkin hanya tiga sesi,” kata Aan.
Menanggapi isu dugaan adanya praktik titip-menitip atau jaminan kelulusan, Aan menegaskan jika proses seleksi dilakukan secara transparan dan murni berdasarkan hasil.
Baca Juga: RPJMD Ditenggat Sampai Agustus, Belanja Pegawai Tembus Rp1 Triliun per Tahun
“InsyaAllah tidak ada yang begitu. 100 persen nggak ada. Jalur afirmasi itu diberikan secara sah oleh Pemprov Banten sebagai bentuk perhatian bagi warga lokal yang memang menjadi tuan rumah RSUD,” tegasnya.***