BANTENRAYA.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (bpbd) Provinsi Banten mencatat ada dua daerah di Provinsi Banten yang dilanda banjir selama dua hari ke belakang. Bpbd Provinsi Banten pun memperingatkan masyarakat akan bahaya banjir karena potensi banjir masih bisa terjadi sampai dengan Maret yang akan datang.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten Nana Suryana mengungkapkan, berdasarkan catatan dari BPD kabupaten kota terdapat dua daerah yang dilanda banjir yaitu Kota Cilegon dan Kabupaten Serang. Masih demikian hingga saat ini belum dilaporkan akan adanya korban jiwa maupun rumah yang rusak akibat banyak tersebut.
“Sudah ditangani oleh BPBD kabupaten kota,” ujar Nana, Kamis (9/1/2025).
Nana mengatakan, banjir saat ini lebih tepat disebut sebagai genangan karena waktunya yang cepat surut. Artinya air yang dicurahkan oleh hujan itu hanya melintasi lalu kemudian hilang dalam beberapa jam sehingga lebih tepat disebut sebagai genangan bukan banjir.
Karena karakteristik genangan seperti ini maka kecil kemungkinan adanya korban jiwa. Dia pun berharap tidak ada korban jiwa dalam musibah banjir yang melanda beberapa daerah di Banten dalam dua hari terakhir ini.
Baca Juga: Pegawai PTSP Pemprov Banten Disebut Terima Uang Urus Izin IUP
“Mudah-mudahan tidak ada korban bencana,” katanya.
Meski demikian, Nana mengimbau masyarakat agar tetap mewaspadai potensi banjir dan bencana hidrometri. Adapun bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi selain banjir yaitu longsor dan angin puting beliung.
Apalagi berdasarkan data yang disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa intensitas hujan masih akan terus terjadi di wilayah Provinsi Banten sampai dengan Maret yang akan datang. Karena itu, waspada harus tetap dijaga karena potensi hujan dan bencana meteorologi bisa saja terjadi sewaktu-waktu.
Nana mengatakan banjir yang terjadi saat ini lebih banyak disebabkan oleh drainase yang menyempit di beberapa daerah. Kondisi ini kemudian menyebabkan air yang mengalir dalam jumlah banyak kemudian ke drainase kemudian meluap akibat drainase tidak mampu menampung lebih banyak air.
Penyebab lain, kata Nana, banyak terjadi alih fungsi lahan di sejumlah daerah. Terutama daerah yang sebelum merupakan daerah resapan air yang berubah fungsi menjadi bangunan sehingga air tidak bisa menemukan daerah yang bisa menampungnya akibatnya air meluap ke area-area yang sebelumnya tidak pernah dijamah oleh air.
Baca Juga: Warga Pandeglang yang Terdampak Reaktivasi Rel Kereta Api Stasiun Kadomas Bakal Terima Kerohiman
Kepala Pelaksana BPBD Kota Serang Diat Hermawan mengatakan, Kota Serang juga mengalami banjir namun hanya pada Kamis kemarin karena intensitas hujan yang tinggi sejak malam sebelumnya. Akibatnya, ada sejumlah wilayah yang mengalami banjir.
Setidaknya ada 7 kelurahan yang terkena dampak banjir di Kota Serang dari dua kecamatan, yaitu Kecamatan Serang dan Kasemen. “Sejaug ini tidak ada korban jiwa,” kata Diat. (***)