BANTENRAYA.COM – Camat Sindangresmi Muklis Arifin turun langsung memimpin kerja bakti massal perbaikan ruas jalan di jalan di Kampung Nyalindung, Desa Sindangresmi yang merupakan akses utama dari dan menuju Kantor Kecamatan.
Saat kerja bakti ini yang digelar oleh Muskipa Sindangresmi plus perangkat desa, orang nomor satu di Kecamatan Sindangresmi ini bertelanjang kaki dan hanya mengenakan celan jeans yang diptong sepaha mencangkul dan mengangkut batu dan pasir untuk menambal jalanan.
Melihat camat terjun langsung rupanya membuat semangat warga bertambah. Tanpa banyak bercerita mereka berhasil melakukan perbaikan jalan yang sebelumnya rusak parah mirip kubangan kerbau.
Baca Juga: Jelang Libur Nataru, Polres Pandeglang Sita Miras Ilegal dalam Operasi Cipta Kondisi
“Jalan ini memiliki peran vital, baik untuk keperluan administrasi maupun kegiatan ekonomi. Dengan semangat gotong royong, kami berharap akses ini tetap terjaga dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Mukhlis Arifin di sela-sela kegiatan.
Perbaikan jalan dilakukan dengan menambal lubang-lubang besar yang berpotensi membahayakan pengguna. Material seperti batu dan pasir disediakan.
Kegiatan ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat. Mereka merasa terbantu dengan inisiatif Muspika yang peduli terhadap infrastruktur desa. Warga berharap kegiatan serupa terus dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.
“Dengan gotong royong seperti ini, kami merasa lebih diperhatikan. Semoga pemerintah daerah juga mendukung dengan perbaikan yang lebih permanen,” ungkap seorang warga, yang ikut membantu dalam kegiatan tersebut.
Baca Juga: Nataru Tiba! Berikut 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Pandeglang, Banten yang Wajib Dikunjungi
Selain memperbaiki jalan, gotong royong ini juga menjadi ajang mempererat hubungan antara pemerintah kecamatan dan masyarakat. Semangat kebersamaan terlihat dari antusiasme semua pihak yang terlibat.
Diharapkan, perbaikan jalan ini dapat memberikan dampak positif, terutama menjelang musim hujan, di mana kondisi jalan sering kali memburuk akibat genangan air. Keberlanjutan program semacam ini menjadi harapan warga untuk kenyamanan dan kelancaran aktivitas sehari-hari. *
















