BANTENRAYA.COM – Minyak goreng subsidi merk Minyakita di Kota Cilegon mengalami kelangkaan. Kelangkaan Minyakita sudah terjadi pada sebulan terakhir.
Pantauan di Pasar Baru Kranggot Kota Cilegon di beberapa took maupun agen tidak ditemukan Minyakita, Selasa, 7 Februari 2023.
Salah satu karyawan di Toko Mulya Jaya Pasar Kranggot Kota Cilegon, Reno Saputra mengatakan, sebelumnya Toko Mulya Jaya memang menjual Minyakita secara eceran. Namun, sudah sebulan terakhir tidak lagi menjual. “Dulu kita jual, tapi sudah sebulan lewat tidak jual,” kata Reno.
Reno mengaku, alasan tokonya tak lagi menjual Minyakita karena barang langka dan harga naik. Padahal, sesuai aturan atau Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14 ribu per 1 liter. “Sudah tidak jual lagi, ya itu harganya tidak sesuai masa iya harusnya 14 ribu, kita jual 16 ribu, barangnya juga langka,” katanya.
Salah satu karyawan di Toko Sumber Makmur Pasar Kranggot yang enggan disebutkan namanya juga mengungkapkan jika Minyakita saat ini sudah langka di pasaran. Sudah hampir satu bulan tokonya tidak mendapatkan pasokan Minyakita. “Padahal yang beli banyak, sudah gak ada seminggu lebih,” katanya singkat.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Cilegon Dedi Jauhari mengatakan, Minyakita sudah langka sejak beberapa pekan lalu.
Baca Juga: Astaga…. ODGJ Hampir Diamuk Massa, Cuma Gara-Gara Disangka Penculik. Jangan Mudah Terprovokasi
”Keterlambatan pengiriman dari produsen kepada agen. Memang masih ada yang memiliki stok di toko-toko, memang harganya di atas HET, karena mereka bilang dapatnya di harga ketentuan,” katanya.
Dedi menjelaskan, jika Minyakita sudah menjadi idola masyarakat. Minyakita berada di tengah-tengah karena yang premium mahal dan minyak curah kurang begitu diminati.
”Kalau menimbun sih tidak ada, itu memang dari sananya terlambat distribusi,” tuturnya.
Disperindag Kota Cilegon, kata Dedi, akan tetap berupaya menekan kenaikan Minyakita. Di mana, Minyakita merupakan subsidi dari pemerintah.
”Kita akan melakukan OP (Operasi Pasar) segera mungkin, kita sudah koordinasi dengan Bulog, tapi nunggu jadwal karena Bulog juga. Agen itu kemarin Cuma dapat 600 dus per pengiriman, seminggu paling 2 kali pengiriman,” ungkapnya. (***)

















