BANTENRAYA.COM – Selain kawasan Proyek PLTU Suralaya, banjir di Kecamatan Pulomerak juga menggenangi di kawasan Pelabuhan Indah Kiat dan pemukiman warga di Kampung Sawah, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Pulomerak.
Akibatnya sebanyak 86 rumah tegenang banjir setinggi kurang kebih 40 centimeter.
Banjir diakibatkan intensitas hujan tinggi, tidak ada drainase hingga wilayah yang cekung atau ceruk mengakibatkan aliran air terpusat di pemukiman warga.
Baca Juga: Empat Pembunuhan Bos TV Kabel yang Mayatnya Terikat Tali di Kebun Karet, Terancam Hukuman Mati
Sebanyak tiga regu penyelamat dikerahkan untuk melakukan evakuasi dan penyedotan air dari pemukiman.
Dimana, tidak ada korban jiwa dalam kejadiam tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon Nikmatullah menyatakan, ada tiga titik banjir pertama di Proyek PLTU Suralaya, Pelabuhan Indah Kitlat dan juga pemukiman warga di Kampung Sawah.
“Tiga regu kami kerahkan ke lokasi banjir. Dimana amggota melakukan penyedotan air dengan 3 unit alkon,” katanya lewat rilis yang diterima BantenRaya.Com, Selasa 17 Januari 2023.
Menurut Nikmatullah, tidak ada korban jiwa dalam banjir tersebut. Bahkan, sekarang air sudah mulai surut.
“Korban jiwa nihil,” imbuhnya.
Baca Juga: Tenaga Kerja Indonesia Ceritakan Kelakuan TKA China, Tidak Punya Etika dan BAB Sembarangan
Kejadian sendiri, papar Nikmatullah, diakibatkan intensitas curah hujan, tidak ada drainase dan wilayah yang cekung atau lebih rendah.
“Aliran air masuk kepemukiman karena memang lebih rendah. Lalau di tidak ada saluran drainase,” ujarnya.
Nikmat menyebutkan, terdapat 86 rumah yang sempat terdampak banjir di Kampung Sawah atau Lingkungan Suka Sari RT001/RW001, Kelurahan Tamansari.
“Ada 86 KK dengan jumla jiwa sebanyak 223 orang, semuanya sudah dalam kondisi selamat,” paparnya.
Baca Juga: Daerah di Banten dengan Jumlah Pasangan Tidak Harmonis Terbanyak, Kamu Jangan Sampai Masuk Ya
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Cilegon Faturrohman mengungkapkan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait perkembangan cuaca.
Hal itu, untuk mengantisipasi jika nantinya ada curah hujan tinggi kembali.
“Kalau ada hal-hal yang dianggap mengkhawatirkan, BMKG selalu memberikan informasi,” pungkasnya. ***