BANTENRAYA.COM – Mantan penyidik KPK alias Komisi Pemberantasan Korupsi gerah setelah mendengar pernyataan pimpinan KPK Alexander Marwata.
Mantan penyidik KPK itu tak terima dengan pernyataan Alexander yang mengatakan bahwa koruptor yang ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) sedang apes.
Mantan penyidik KPK ini bilang, OTT dilakukan dengan susah payah dan memakan banyak sumber daya, baik waktu, uang, dan lain sebagainya.
Karena itu, dia tidak terima dengan pernyataan pimpinan KPK Alexander Marwata tersebut dan menjelaskan bagaimana proses susahnya melakukan OTT.
Dia pun menceramahi pimpinan KPK Alexander Marwata dengan penjelasan bagaimana OTT KPK pada masanya dilakukan.
Pernyataan itu disampaikan akun Twitter @niwseir dan diretwit oleh mantan penyidik KPK Novel Baswedan.
Baca Juga: Terjawab Sudah! Aris Nugraha Beri Jawaban Tegas Soal Kemungkinan Lanjut ke Preman Pensiun 8
“Tertangkap korupsi oleh KPK itu cuma apes?
Yang ngomong gini wakil ketua KPK? Sebagai ex penyelidik KPK, aku akan menjelaskan kenapa orang tua satu ini (Alexander Marwata) salah besar,” katanya memulai cuitan.
Dia mengatakan, operasi tertangkap tangan yang merupakan bahasa gaul dari penangkapan tangan adalah salah satu strategi penyelidikan KPK mengungkap kasus korupsi.
Dengan penangkapan OTT, maka orang yang tertangkap tangan atau tertangkap basah akan juga disertai dengan barang bukti dari tindak kejahatan korupsi yang dilakukan orang tersebut.
“Buktinya langsung ketemu, jadi dia nggak bisa berkelit lagi,” katanya.
Dia pun kembali memprotes ucapan Pimpinan KPK Alexander Marwata yang mengatakan bahwa mereka yang tertangkap OTT KPK cuma apes.
Padahal, para koruptor itu pandai menyembunyikan kejahatan mereka.
Baca Juga: Bukan Rating yang Terus Merosot, Aris Nugraha Ungkap Alasan Kenapa Preman Pensiun 7 Ditamatkan
Tapi menurutnya tidak ada tindakan kriminal yang bisa disembunyikan dengan sempurna.
Pasti ada celah untuk membongkarnya, dan itulah tugas KPK.
“Para penjahat pasti harus menyembunyikan kejahatannya. Tapi there is no perfect crime dan pekerjaan KPK lah untuk membongkar kejahatan-kejahatan itu. Apanya yang apes?” katanya mempertanyakan. ***