BANTENRAYA.COM – Kereta Api atau KA Argo Parahyangan yang melayani rute Jakarta-Bandung akan ditutup jika Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi beroperasi.
Rencana penutupan KA Argo Parahyangan itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan trending di Twitter.
Rencana penutupan KA Argo Parahyangan itu mendapat perhatian masyarakat yang biasa mengguna moda transportasi yang beroperasi pada 2010 lalu itu.
Lalu bagaimana sejarah KA Argo Parahyangan sendiri? Berikut ini dikutip Bantenraya.com dari berbagai sumber, Jumat 2 Desember 2022.
Kereta api Argo Parahyangan merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi premium atau ekonomi plus yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia (KAI).
KA Argo Parahyangan untuk melayani lintas Kiaracondong, Bandung–Gambir dan sebaliknya.
Baca Juga: Profil Jessica Stern Utusan Khusus Amerika Serikat untuk Kampanye LBGT yang Ditolak MUI
KA Argo Parahyangan menawarkan pilihan perjalanan pada pagi hingga malam hari untuk kedua arah serta menempuh jarak sekitar 169 km dalam waktu rata-rata 2 jam 40 menit.
KA Argo Parahyangan mulai beroperasi pada 27 April 2010 dengan rata-rata penumpang per hari 4.600 orang.
Untuk frekuensi perjalanan empat kali keberangkatan tiap hari di hari biasa dan sampai 10 kali dalam satu kali keberangkatan di setiap akhir pekan dan hari libur nasional.
Baca Juga: Link Nonton Kupu Kupu Malam Episode 3A dan 3B Free dan VIP Lengkap dengan Sinopsis
KA Argo Parahyangan memiliki 50 tempat duduk disusun 2-2 (eksekutif) dan kursi dapat direbahkan dan diputar.
Kemudian Argo Parahyangan memiliki 80 tempat duduk disusun 2-2.
Sebanyak 40 kursi ke arah depan dan 40 ke arah belakang untuk kelas ekonomi premium
kursi dapat direbahkan.***



















