BANTENRAYA.COM – Kepala Kejaksaan Negeri Pandeglang Hellena Octaviane, mengundang atlet Asian Games asal Kecamatan Patia yakni Maesaroh ke ruang kerja Kajari setempat, Senin 24 Oktober 2022.
Undangan Kepala Kejaksaan Negeri Pandeglang Hellena Octaviane ini bertujuan untuk memberikan suport kepada Maesaroh untuk terus mempertahankan prestasinya di bidang olahraga atletik sekaligus melanjutkan kuliah.
Dijelaskan Kepala Kejaksaan Negeri Pandeglang Hellena Octaviane, lembaganya tidak hanya konsen menangani perkara hukum namun bergerak ke bidang sosial kemasyarakataan, keagamaan, bahkan olahraga. Khusus di bidang olahraga kata Hellena, pihaknya juga berupaya memberikan dukungan kepada atlet daerah untuk terus berkembang sekaligus mendapatkan kesejahteraan.
Baca Juga: Anggar Kabupaten Serang Siap Berlaga di Kota Tangerang, Terus Lakukan Evaluasi Demi 2 Emas
“Kami mengundang Maesaroh sebagai bentuk rasa sayang sekaligus memotivasinya agar terus mengembangkan kemampuannya. Apalagi Maesaroh sudah kerap berprestasi di level nasional bahkan internasional sehingga kiprahnya patut kita apresiasi,” kata Kajari diamini Kasi Intel Kejari Pandeglang Wildan.
Dalam kesempatan itu, Kajari juga menanyakan perkembangan kuliah Maesaroh.
“Maesaroh ternyata sedang kuliah di faklutas hukum. Namun informasinya terkendala karena harus berlatih. Saya sarankan untuk tetap melanjutkan kuliah dan jika ada peluang untuk magang atau bekerja di lingkungan kejaksaan, akan kami prioritaskanm,” tegas mantan atlet bowling ini.
Diundang Kajari Pandeglang untuk berdikusi menurut Maesaroh menjadi kebanggan tersendiri.
Baca Juga: Kemenkes Sebut Data Kasus Gangguan Gagal Ginjal pada Anak Meningkat
“Kepada Ibu Kajari saya sampaikan unek-unek saya terkait kuliah dan keinginan untuk terus berlatih. Harapan saya tentu bisa terus meningkatkan kemmapuan sehingga menjadi alet professional dan punya masa depan yang cerah,” kata atlet peraih medali perak PON Papua 2022 ini.
Dikatakan Maesaroh, banyak atlet profesional di masa tuanya tidak beruntung. Katanya ini disebabkan karena faktor ketidaksiapan menghadapi masa tua atau sudah tidak produktif lagi.
“Mudah-mudahan saya tidak mengalami situasi seperti itu. Makanya saya melakukan ihtiar untuk bisa bekerja dan terus berlatih,” jelas Maesaroh. ***



















