BANTENRAYA.COM – Bau limbah pembakaran bekas oli dari PT Raja Gudang Mas atau PT RGM makin meluas.
Kemarin, warga Lingkungan Kesuren RW 023 yang mengeluhkan bau menyengat dari pengolahan oli bekas PT RGM tersebut.
Kini giliran warga Lingkungan Kemang Kidul, RT 04 RW 23, yang komplain hal serupa ke PT RGM.
Baca Juga: Boy William dan Ayu Ting Ting Pernah Musuhan 4 Tahun, Ternyata Ini Penyebabnya
Puluhan warga Lingkungan Kemang Kidul, RT 04 RW 23, Kelurahan Sumur Pecung, Kecamatan Serang, Kota Serang, menggeruduk PT RGM, Rabu 19 Oktober 2022.
Puluhan warga Lingkungan Kemang Kidul mendatangi PT RGM yang jaraknya sekitar 100 meter dari pemukiman warga.
Tuntutannya pun serupa yakni PT RGM ditutup permanen. Alasan warga karena limbah oli bekas PT RGM menimbulkan bau yang menyengat.
Baca Juga: Raihan Rating Top 5 Besar: Preman Pensiun 7 Berhasil Geser Ikatan Cinta dan Cinta Setelah Cinta
Bau pembakaran limbah oli bekas itu membuat warga Kemang Kidul menjadi sesak nafas, pusing, gatal-gatal, mual, hingga muntah-muntah.
Selain itu, limbah oli bekas pun mencemari lingkungan warga Kemang Kidul, karena dibuang ke lahan pertanian warga. Imbasnya hasil panen padi warga menjadi berkurang.
Ketua RT 04 RW 23 Lingkungan Kemang Kidul, Waseh mengatakan, warganya menuntut PT RGM ditutup permanen.
“Hari ini keinginannya produksi di PT RGM tutup selamanya. Jangan ada produksi lagi, karena merugikan masyarakat,” ujar Waseh, kepada Bantenraya, ditemui di lokasi, Rabu 19 Oktober 2022.
Menurut Waseh, sejak ada pembakaran limbah oli bekas PT RGM merugikan masyarakat, karena warganya banyak yang mendadak sakit.
“Warga kita banyak yang sakit kepala pusing, mual, batuk, gatal-gatal, sesak napas, gara-gara menghirup udara limbah bekas oli PT RGM masuk ke kita,” ucap dia.
Baca Juga: Acara dengan yang Tersayang Terganggu, Baca Doa ini agar Dijauhkan dari Hujan
Bahkan, lanjut Waseh, beberapa warganya sudah ada yang dilarikan ke rumah sakit, lantaran mengeluhkan sakit karena setiap hari menghirup udara limbah bekas oli.
“Warga sini yang sudah masuk rumah sakit sudah ada empat orang. Yang orang dewasa tiga orang, anak-anak satu orang, karena sakit kepala pusing, mual, muntah, gatal-gatal, dan batuk-batuk,” ungkapnya.
Meski telah menimbulkan pencemaran dan merugikan kesehatan masyarakatnya, Waseh mengaku PT RGM belum pernah memberikan kompensasi untuk masyarakat Lingkungan Kemang Kidul.
Padahal keberadaan PT RGM sudah ada sejak 35 tahun yang lalu.
“Tidak ada kompensasi, dan belum pernah,” tutur Waseh.
Warga Lingkungan Kemang Kidul, kata Waseh pernah melakukan pertemuan dengan perwakilan PT RGM membahas keluhan masyarakat.
Baca Juga: Intip Spoiler Bad Boys VS Crazy Girls Episode 4 Lengkap dengan Link Nonton
“Waktu itu pihak perusahaan juga sudah mengakui, cuman sampai sekarang ini belum ada solusinya masih bau kayak gini,” beber dia.
Serupa dikatakan Ashari warga Lingkungan Kemang Kidul lainnya. Kata Ashari, limbah bekas oli menyebabkan pencemaran lingkungan, karena limbah cairnya dibuang ke lahan pertaniannya.
Imbasnya lahan pertanian milik Ashari menjadi berkurang hasil panennya.
Baca Juga: Kepala Berasa Berasap Hingga Ingin Keluarkan Tanduk, Baca Doa Ini Ketika Sedang Marah
“Dulu panen bisa dapat 7-6 ton. Sekarang paling dapat 2,5 ton,” ungkap Ashari.
Tak hanya itu, kata Ashari, bila musim hujan datang, air limbah bekas oli meluap hingga permukiman warga.
“Kalau banjir air limbah olinya bisa kemana-mana. Masuk ke mushola, karena kalau setiap hujan limbahnya dibuang,” katanya.
Baca Juga: Link Nonton Chainsaw Man Episode 2 Sub Indo: Sinopsis dan Jadwal Tayang
“Jadi imbasnya ke tanaman juga mati. Keorangnya juga baunya menyengat kepala pusing jadi mual,” jelas dia.
Karena itu, Ashari bersama seluruh warga Lingkungan Kemang Kidul menuntut PT RGM ditutup permanen.
Desakan ini sudah bulat karena limbah pembakaran bekas oli dan cairannya merugikan masyarakat.
“Pengennya ditutup jangan ada PT RGM biar nyaman,” tegasnya. ***