BANTENRAYA.COM – Pengarang dan penulis novel Surat Dahlan, Khrisna Pabichara turut menyuarakan kegelisahan hatinya melihat tragedi kemanusian dalam Tragedi Kanjuruhan.
Turut berbelasungkawa atas Tragedi Kanjuruhan yang merenggut 130 nyawa tak bersalah, menurut Khrisna Pabichara ada empat kegagalan yang dilakukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sebagaimana ia tuliskan melalui akun Twitter-nya @1bichara.
1. PSSI gagal menggelar kompetisi sepak bola yang aman dan nyaman ditonton.
Baca Juga: Kericuhan Arema FC Melawan Persebaya Awalnya Diikuti dengan Lempar Berbagai Macam Benda
2. Gagal mendidik suporter agar siap menerima kekalahan dan kemenangan tim.
3. Gagal memberitahukan pihak keamanan tentang prosedur pengamanan penyelenggaraan.
4. PSSI juga gagal menegakkan harkat sehingga tunduk pada jam tayang, sampai-sampai abai pada anjuran memajukan jam laga.
Baca Juga: Baim Wong dan Paula Verhoeven Bikin Konten Prank KDRT, Istri Deddy Corbuzier Bilang Begini
Kemudian, Khrisna Pabichara yang menyampaikan kegagalan PSSI membuatnya harus meminta untuk Iwan Bule mundur dari jabatannya.
“Iwan Bule mundur,” ujar Khrisna Pabichara.
“Kapolda Jatim mundur,” sambung Khrisna.
Baca Juga: Drakor Little Women Episode 10 Tayang Dimana? Simak Jadwal Rilisnya Disini
Khrisna sampai saat ini tidak habis pikir mengenai masih adanya suporter yang tidak bisa menerim kekalahan klub kesayangannya.
Namun, yang lebih membuat sesak pikirannya adalah perihal tindakan kepolisan yang menembakkan gas air mata ke tribube.
“Tapi, ada yang lebih nyesek. Kenapa bisa kepolisian harus menembakkan gas air mata ke tribune? Kenapa pula bawa gas air mata ke dalam stadion?” tanyanya.
Baca Juga: Bawaslu Kota Serang Gelar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif
“Mana PSSI?” lanjutnya.
Adapun tentang 130 nyawa yang hilang karena Tragedi Kanjuruhan, menurut Khrisna disebabkan oleh gas air mata yang ditembakkan kepolisian ke tribune.
“Gas Air Mata. Itu kata kuncinya,” tegasnya.
Pria kelahiran Borongtammatea, Makassar ini menuliskan duka citanya kepada para korban dalam Tragedi Kanjuruhan.
“Turut berbelasungkawa. Korban Tragedi Kanjuruhan kini mencapai 182 orang,” pungkasnya.***