BANTENRAYA.COM – Abenk Marco Capallera pemeran Kang Cecep Preman Pensiun 6 turut prihati terkait Tragedi Kanjuruhan yang menelan 129 korban saat kericuhan pada pertandingan sepak bola Liga 1 Arema VS Persebaya, 1 Oktober 2022.
Kang Cecep Preman Pensiun 6 bersuara parau melihat tragedi kemanusiaan yang diakibatkan karena kericuhan pada pertandingan Arema VS Persebaya, di Kanjuruhan.
Tidak hanya dunia sepak bola yang berduka, tetapi Kang Cecep Preman Pensiun 6 pun sangat berduka dalam Tragedi Kanjuruhan yang membuat 129 nyawa mesti hilang.
Baca Juga: Airlangga Turut Berduka Mendalam Atas Tragedi Kanjuruhan
“Turut berduka cita dan berbelasungkawa atas terjadinya tragedi kerusuhan dalam pertandingan Persebaya VS Arema, pada tanggal 1 Oktober, kemarin,” ujar Abenk Marco pemeran Kang Cecep Preman Pensiun 6 melalui akun Instagram-nya.
Terkait Tragedi Kanjuruhan tersebut, Kang Cecep dari jauh hanya bisa mendoakan untuk para korban agar meninggal dalam keadaan baik.
“Semoga para korban husnul khotimah,” ungkap Kang Cecep.
Adapun untuk para keluarga yang anak-anaknya menjadi korban dalam Tragedi Kanjuruhan, Kang Cecep menyampaikan semoga dapat diberikan kesabaran dan keikhlasan.
“Serta kesaraban, keikhlasan dan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan, Amin yra,” sambungnya.
Dengan tegas, Kang Cecep mengatakan bahwa nyawa manusia lebih berharga daripada sepakbola.
“Ingat, tidak ada sepakbola seharga nyawa manusia!” tegasnya.
Sebagai informasi, pertandingan sepak bola antara Arema VS Persebaya di Kanjuruhan, berakhir ricuh.
Kericuhan tersebut bermula ketika suporter Arema atau Aremania tidak terima klub kesayangan mereka kalah dari Persebaya.
Baca Juga: Wow.. Baim Wong Prank Polisi dengan Konten KDRT, Deddy Corbuzier: Bro Yuk TNI Besok
Pertandingan tersebut berakhir dengan skor 2-3, di mana Persebaya berhasil pulang dengan membawa kemenanga.
Suporter atau pendukung Arema yang tidak terima kekalahan tersebut, langsung turun dari bangku penonton menuju ke lapangan sepak bola.
Mereka berbuat onar dengan merusak mobil polis dan membakar benda-benda yang ada di dalam stadion.
Baca Juga: Penonton di Stadion Kanjuruhan Over Kapasitas, Mahfud MD: Korban Meninggal Terinjak-injak
Sehingga, polisi mengambil tindakan untuk mengusir keributan tersebut dengan gas air mata.
Dikabarkan dari kericuhan tersebut, 129 nyawa dinyatakan meninggal dunia dan 180 orang lainnya terluka.***