BANTENRAYA.COM – Warga di Kampung Ciputri RT 02 RW 08 Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, mengeluh dan protes.
Warga Kasemen protes karena tanah urugan proyek pembangunan Islamic Center Baitul Quran di kampung tersebut masuk ke dalam rumah warga saat hujan turun.
Tanah urukan proyek pembangunan Islamic Center Baitul Quran yang merupakan tanah merah itu masuk ke dalam rumah warga Kasemen dan mengotori rumah mereka.
Baca Juga: Hacker Bjorka Kembali Beraksi, Diduga Retas Dokuman BIN Berisi Rahasia Presiden Jokowi
Sanuri, salah seorang warga, mengatakan, setiap datang hujan maka tanah urugan proyek pembangunan Islamic Center Baitul Quran terbawa aliran air dan masuk ke dalam rumah.
Tanah urugan proyek pembangunan Islamic Center Baitul Quran itu mengalir melalui jalan yang sudah dibeton ke rumah warga yang datarannya lebih rendah dari lokasi proyek.
Warga pun harus ekstra membersihkan halaman dan bagian dalam rumah mereka dari air bercampur tanah liat dari rumah mereka.
“Ya kami khawatir kalau nanti bisa semakin parah,” kata Sanuri, Jumat, 9 September 2022.
Sanuri mengatakan, selama ini lingkungan tempat dia tinggal tidak pernah dimasuki air apalagi yang bercampur tanah.
Itu sudah jelas berasal dari lokasi proyek pembangunan Baitul Quran yang tidak sesuai dengan yang seharusnya.
Baca Juga: Cek Drama Korea Big Mouth Episode 13 dan 14: Park Changho Mengetahui Hyujin Meninggal?
“Saya merasa setelah adanya pembangunan (Sport Centre), di depan rumah jadi seperti ini, apalagi kalau hujan. Bukan cuma saya, tapi rumah warga lainnya yang ada di Kampung Ciputri terdampak,” ujarnya.
Uyung, warga lain, membenarkan adanya air bercampur tanah merah yang masuk ke rumah-rumah warga tersebut.
Warga pun was-was ketika hujan turun karena halaman hingga teras rumah psati akan dipenuhi dengan genangan air bercampur lumpur.
Baca Juga: 3 Cara Video YouTube Masuk Beranda, Langsung Banyak Penontonnya!
“Banyak (rumah) mungkin puluhan rumah warga di Ciputri. Air lumpur itu sampai masuk ke halaman rumah, ke teras juga,” katanya.
“Warga yang lewat juga sering terpeleset karena kondisi jalan coran licin campur lumpur tanah merah,” ucapnya.
Dihubungi secara terpisah, Kepala DPKP Provinsi Banten Rachmat Rogianto mengaku sudah mendapatkan laporan adanya keluhan warga tersebut.
Baca Juga: BLT BBM Pemprov Banten Disalurkan Lewat Bank Banten, Dirut Tegaskan Siap Berikan Segalanya
Dia mengklaim sudah menindaklanjuti keluhan itu.
Salah satu caranya dengan memberikan perlakuan pada tanah di bagian samping proyek dengan akan diturunkan sedikit.
“Nanti bagian lainnya akan disesuaikan dengan kemiringan drainase dan lainnya,” ujarnya.
Baca Juga: Intip Top 12 Rating Program Sinetron dan TV Indonesia: Cinta Setelah Cinta Ungguli Preman Pensiun
Rogianto, sebetulnya urukan yang saat ini turun ke rumah warga akibat terbawa air hujan akan dipadatkan sehingga tidak akan keluar lagi.
“Nanti ada pemadatan,” ujarnya.
Ditanya apakah kontraktor yang membangun tidak diperintahkan membersihkan lokasi proyek setiap sore agar tidak ada tanah yang tercecer di luar lokasi proyek, Rogianto mengatakan, itu lebih pada kesadaran kontraktor.
Baca Juga: 5 Cara Menambah Followers di Instagram Secara Gratis, Ternyata Mudah
“Kalau masih ada yang seperti itu akan dikasih tahu kontraktornya,” tuturnya. ***