BANTENRAYA.COM – Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dikabarkan akan bertemu dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani akhir pekan ini.
Pengamat politik Emrus Sihombing mengapresiasi rencana pertemuan Airlangga dan Puan tersebut.
Menurut Emrus, pertemuan Airlangga dan Puan adalah ajang silaturahmi dua negarawan.
Baca Juga: Sedang Diperbaiki, JPO di Jalan Veteran Kota Serang Ditutup Sementara
Keduanya dinilai sebagai sosok dengan karakter politik yang mengutamakan keberagaman, pluralitas, inklusivitas, dan persatuan.
“Rencana pertemuan Puan Maharani dan Airlangga Hartarto suatu pertemuan negarawan yang memang sama-sama punya garis politik tentang keberagaman, tentang inklusivitas,” ujar Emrus.
Komunikolog itu juga menganggap keduanya senafas dalam hal menghidupi semangat keindonesiaan dan kenusantaraan.
Baca Juga: VIRAL! Video Detik-detik Tiang Listrik Roboh di Bekasi, Tewaskan 10 Orang
“Jadi artinya bahwa dua sosok ini sangat homogen dari sudut keindonesiaan dan kenusantaraan kita,” tegasnya.
Emrus mengungkapkan pertemuan Puan Maharani dengan Airlangga Hartarto akan semakin produktif jika menghasilkan kesepakatan politik.
“Saya berpendapat bahwa pertemuan itu bisa lebih produktif, apabila memang ada semacam kesepakatan di panggung belakang ketika mereka bertemu,” terusnya.
Baca Juga: Spoiler One Piece Chapter 1059: Sabo dan Boa Hancock Dalam Bahaya, Luffy Tak Mau Tinggal Diam
Kesepakatan itu bisa berupa pencanangan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), sekaligus kesepakatan untuk berupaya merangkul seluruh kekuatan politik.
“Mudah-mudahan pertemuan mereka ada semacam kesepakatan memasangkan Puan Maharani menjadi calon presiden dan Airlangga menjadi calon wakil presiden Pilpres 2024,” katanya.
“Dengan catatan merangkul semua kekuatan politik dalam kerja sama politik,” tandasnya.
Baca Juga: PBSI Ungkap Penyebab Anthony Ginting Mundur dari Jepang Open 2022, Ternyata Bukan Masalah Sepele
Menurut Emrus, pasangan itu adalah pasangan ideal. Puan Maharani bisa memainkan sebagai pemimpin dengan karakter keibuan yang mampu merangkul dan menyamankan seluruh kekuatan politik.
Sedangkan Airlangga dinilai punya kemampuan sebagai nakhoda bidang ekonomi.
Hal itu terbukti dengan keberhasilannya dalam penanganan Covid-19 sekaligus menjaga kondisi ekonomi Indonesia.
Baca Juga: Cantiknya Nggak Ada Obat! Sosok Putri Ziani, Pemeran Irin Karyawan Baru Kang Mus di Preman Pensiun 6
Manuver PDIP
Sementara itu, Direktur Indonesian Political Opinion, Deddy Kurniansyah, Rabu 31 Agustus menyatakan Kunci perubahan peta koalisi, termasuk juga keterusungan tokoh akan bergantung pada PDIP.
“Sehingga koalisi sekarang yang terbentuk tidak akan menemui di titik jenuhnya, artinya mereka tidak akan terkonfirmasi koalisi kalau PDIP belum mengambil keputusan-keputusan elit,“ katanya.
Baca Juga: Kronologi Truk yang Tabrak Halte di Bekasi yang Tewaskan 10 Orang
Saat ini menurut Deddy, sebagai partai pemenang pemilu, manuver PDIP sangat ditunggu untuk menentukan bentuk koalisi-koalisi kedepan.
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang beranggotakan Partai Golkar, PPP dan PAN sendiri disebut masih berupa semi komitmen. Keberadaan koalisi koalisi yang ada tergantung pada manuver PDIP.
Namun posisi Partai Golkar dalam koalisi, maupun Airlangga sebagai Ketua Umum sangat positif.
Baca Juga: Detik-detik Kronologi Pelecehan Seksual Sesama Jenis Terjadi di KRL, Korban Mengamuk
“Ada orientasi kedua, lobi politik para elit. Dengan kiprah dia sebagai Menko, keberhasilan menjaga ekonomi, ini akan mungkin dipahami oleh elite,” katanya.
“Sehingga meski elektabilitas masih rendah, namun ada potensi diusung oleh mitra,” kata Deddy. ***