BANTENRAYA.COM – Panjat pinang merupakan salah satu perlombaan yang biasa dipertandingkan pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia.
Berbeda dengan perlombaan lain, lomba panjat pinang membutuhkan tenaga ekstra untuk bisa memenangkan perlombaan yang dilakukan secara beregu itu.
Sulitnya dalam memanjat pohon panjat pinang jika tidak hati-hati bisa berisiko kaki dan tangan terkilir, bahkan bisa terjatuh akibat lincinnya pohon panjat pinang.
Baca Juga: Sinopsis Drama Korea Big Mouth Episode 5 Lengkap dengan Jadwal Tayang Sampai Selesai
Untuk itu panitia dan peserta lomba harus mengetahui cara mengatasi kaki atau tangan terkilir yang mungkin dapat menimpa salah satu peserta.
Dikutip Bantenraya.com dari website https://www.klikdokter.com, Selasa 9 Agustus 2022, bahwa risiko terkilir mengintai peserta loma panjat pinang.
Hal itu terjadi karena kondisi pohon yang licin, posisi mengangkat, hingga memanjat yang berisiko sesorang terjatuh dan terkilir baik di kaki, tangan, maupun bahu.
Baca Juga: Kekeyi Buat Puisi Romantis untuk Inisial S, Netizen Langsung Tag Instagram Syakir Daulay
Pada dasarnya, terkilir adalah cedera ligamen akibat robeknya serat-serat ligamen. Ligamen adalah pita kuat dan elastis yang menghubungkan tulang dengan tulang, serta menahan persendian agar tetap berada di tempatnya.
Ligamen dapat sobek sebagian, atau bisa sepenuhnya rusak. Pada umumnya, terkilir paling sering terjadi pada pergelangan tangan, kaki, dan bahu.
Ligamen yang terkilir sering membengkak dengan cepat dan terasa sakit. Semakin besar rasa sakit dan bengkak, biasanya menunjukkan semakin parah cedera tersebut.
Baca Juga: Gegara Ini, Cita Citata Dikabarkan Telah Dilamar Oleh Didi Mahardika
Adapun gejala-gejala terkilir yang dapat muncul, antara lain yakni :
1. Nyeri yang timbul tiba-tiba
2. Pergerakan yang terbatas
3. Pembengkakan
4. Lebam atau perubahan warna
5. Kekakuan otot
6. Otot terasa seperti terikat
7. Kelemahan otot.
Sedangkan untuk solusi atau menangani tangan, kaki atau bahu terkilir bisa dilakukan dengan cara metode RICE atau rest (istirahat), ice (es), compression (tekanan), dan elevation (angkat).
1. Rest atau Istirahat
Kurangi aktivitas sebisa mungkin, terutama pada 48 jam pertama setelah terjadinya cedera. Jika sudah merasa lebih baik, secara bertahap daerah yang mengalami keseleo dapat mulai digerakkan sedikit demi sedikit.
2. Ice atau es
Berikan es atau dinginkan daerah kaki yang terkilir dengan menggunakan es yang dilapisi kain atau handuk. Ini bisa Anda lakukan selama maksimal 20 menit setiap jam pada hari pertama. Pada hari berikutnya, letakkan es setiap 4 jam. Setelah 3 hari, aplikasikan kompres hangat untuk memperlancar peredaran darah.
3. Compression atau penekanan
Untuk mengurangi pembengkakan lebih lanjut sebaiknya dilakukan penekanan pada daerah yang cedera. Penekanan dapat dilakukan dengan menggunakan perban elastis atau istilah laiannya dibebat.
R. Elevation atau angkat
Jika memungkinkan, pertahankan agar daerah kaki yang mengalami terkilir berada lebih tinggi dari pada jantung agar pembengkakan yang terjadi dapat terjadi.***


















