BANTENRAYA.COM – Fenomena hujan meteor akan kembali terjadi pada 29 hingga 31 Juli 2022.
Fenomena serupa terjadi belum lama ini berupa hujan meteor bootid yang puncaknya terjadi pada 27 Juni 2022.
Kini yang spesialnya, hujan meteor kali ini akan terjadi bertepatan dengan malam tahun baru Islam yang berdasarkan SKB 3 Menteri jatuh pada 30 Juli 2022.
Baca Juga: Profil Eduardo Almeida, Pelatih yang Sukses Bawa Arema Juara Piala Presiden Meski Awalnya Dihujat
Bahkan bukan cuma 1, tapi ada 2 hujan meteor akan menghiasasi langit di malam tersebut.
Dikutip Bantenraya.com dari laman BRIN, hujan meteor merupakan fenomena astronomi tahunan yang terjadi ketika sejumlah meteor tampak meluncur silih berganti dari titik tertentu di langit.
Meteor sesungguhnya adalah batuan atau debu antar-planet yang memasuki atmosfer lalu terbakar karena gesekan atmosfer.
Baca Juga: 56 Bangunan Cagar Budaya Belum Ditetapkan,Perlu Kajian Lagi
Peneliti Utama bidang Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin menjelaskan, akan ada 2 hujan meteor yang terjadi pada akhir Juli 2022.
Keduanya adalah fenomena hujan meteor Alpha-Capricornids dan Delta-Aquariids. Dua hujan meteor ini terjadi di langit selatan sehingga cocok diamati dari Indonesia.
“Hujan meteor Alpha-Capricornids ini bisa diamati pada 30 – 31 Juli 2022 mulai pukul 20.00 WIB di ufuk timur,” katanya.
Baca Juga: Pengabdian Kepada Masyarakat, 1.054 Mahasiswa Untirta Dilepas Ikut KKM
Thomas mengungkapkan, sementara hujan meteor Delta Aquariids dapat diamati pada 29 – 30 Juli mulai pukul 23.00 WIB di ufuk timur dengan puncaknya terjadi pada 02.00 WIB di langit selatan.
“Hujan meteor ini menampilkan belasan meteor per jam. Debu-debu komet 96P/Machholz diduga menjadi sumber hujan meteor ini,” pungkasnya.
Diharapkan kondisi kemarau dan tanpa gangguan cahaya bulan ini membuat pengamatan hujan meteor lebih menarik.
Baca Juga: Astagfirullah! Ayah di Tangerang Nekat Perkosa Anak Kandung
Ia menyarankan, bagi yang ingin menyaksikan 2 hujan meteor tersebut untuk memilih lokasi pengamatan yang tepat.
Diantaranya, lokasi yang minim gangguan cahaya lampu dan medan pandang ke langit selatan tidak terganggu pohon atau bangunan.
Pengamatan meteor lebih baik tanpa alat, karena mata mempunyai medan pandang yang lebih luas.
Baca Juga: Tak Lagi Jadi Pasangan, Berikut Sinopsis Ash dan Aish Drama Terbaru Meerqeen dan Anna Jobling
“Berbahayakah hujan meteor ini? Sama sekali tidak berbahaya. Debu-debu sisa komet habis terbakar pada ketinggian di atas 80 km,” pungkasnya. ***
















