BANTENRAYA.COM – Dinas Pendidikan, kepemudaan, dan Olahraga Pandeglang (Dindikpora) Kabupaten Pandeglang memiliki komiten besar dalam meningkatkan mutu guru melalui IHT (in house training) komite pembelajaran.
Ada 16 SD di Pandeglang yang telah melaksanakan IHT dan yang dilatihnya adalah guru yang menjadi dewan komite pembelajaran dan yang dilatihkanya adalah kirikulum merdeka.
Adapun daftar kepala sekolah pelaksana dan cadadangann Program Sekolah Penggerak (PSP) berdasarkan jenis sekolah pada jenjang SD adalah Etik Sobarah asal SDN Nembol 3, Roml asal SDN Sukaraja 1, Sadar Hermawan asal SDN Ciburial 1, Nurhayati asal SDN Curugbarang 1, Siti Mariam asal SDN Juhut 1, Karto Kusmawanto asal SDN Cihanjuang 1, Riduan asal SDN Cokuya 3, Sopyan asal SDN Purwaraja 1, Suherman asal SDN Kabayan 2, Mulyadi asal SDN Perdana 3, Tutun Turmudi asal SDN Sukajadi 3, NEneng Imas Kurnia asal SDN Karyasari 2, Oding Hasanudin asal SDN Tarumanagara 2, Neneng Ratnasari asal SDN Citumengung 1, Tohirin asal SDN Rancapinang 1, dan Jaya Rahmat asal SDN Kadubumbang 1.
Baca Juga: Sudah Dibuka Ayo Segera Daftar, Begini Cara Ikut Kartu Pra Kerja Gelombang 37
Sekreterais Dindikbud Pandeglang Dr Sutoto mengatakan, Pandeglang sudah siap melaksanakan kurikulum merdeka. “Senin 18 Juli 2022 adalah hari pertama pertama pelaksanaan kurikulum merdeka. Diharapkan penerapan kurikulum ini berjalan dengan baik sehingga mutu pendidikan meningkat sesuai tujuan program ini,” jelasnya.
Dikatakan Sutoto, di kurikukum merdeka, guru-guru sudah menggunakan platform merdeka belajar melalaui aplikasi.
“Biasanya mengajar dilakukan secara klasisikal ,sekarang pakai aplikasi namun tetap belajar tatap muka,” terang Sutoto.
Sekadar informasi, Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar sebagai perwujudan dari Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.
Baca Juga: Mahasiswa STISIP Banten Raya Juara II Duta Bahasa Banten 2022
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Kurikulum merdeka merupakan salah satu pilihan dalam upaya pemulihan pembelajaran bagi satuan pendidikan. Implementasi Kurikulum Merdeka diperuntukkan kepada Satuan Pendidikan yang mendaftar untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka da satuan pendidikan pelaksana Program Sekolah Penggerak.
Program Sekolah Penggerak adalah program untuk mendorong proses transformasi satuan pendidikan agar dapat meningkatkan capaian hasil belajar peserta didik secara holistik baik dari aspek kompetensi kognitif (literasi dan numerasi) maupun non-kognitif (karakter) untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 371/M/2021 tentang Program Sekolah Penggerak, menyebutkan bahwa tujuan Program Sekolah Penggerak adalah :
Meningkatkan kompetensi dan karakter yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila
menjamin pemerataan kualitas pendidikan melalui program peningkatan kapasitas kepala sekolah yang mampu memimpin satuan pendidikan dalam mencapai pembelajaran yang berkualitas,
Membangun ekosistem pendidikan yang lebih kuat yang berfokus pada peningkatan kualitas, serta menciptakan iklim kolaboratif bagi para pemangku kepentingan di bidang pendidikan baik pada lingkup sekolah, pemerintah daerah, maupun pusat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, intervensi pada tingkat satuan pendidikan dilakukan dengan menguatkan sumber daya manusia (SDM) sekolah melalui pelatihan dan pendampingan.
Pelatihan dan pendampingan pada Program Sekolah Penggerak tahun 2022 mencakup tentang pembelajaran, perencanaan berbasis data, dan digitalisasi sekolah.
Baca Juga: Dapat Penelitian Hibah dari Kemendikbudristek, PKM Uniba Lakukan Pendampingan ke Pelaku UMKM
Pelatihan pada skema program sekolah penggerak mencakup:
- Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
- Pembelajaran dan asesmen yang berprinsip pada pembelajaran berdiferensiasi (differentiated learning) atau Teaching at The Right Level (TaRL).
- Perencanaan projek penguatan profil pelajar pancasila agar guru/pendidik PAUD mampu mengelola projek penguatan profil pelajar pancasila untuk mencapai karakter murid dengan profil pelajar pancasila
- Perencanaan berbasis data agar kepala sekolah dan guru dapat membuat perencanaan sesuai dengan prinsip, tujuan dan metode dari perencanaan berbasis data
- Pemanfaatan platform teknologi prioritas untuk mendukung proses pembelajaran Intervensi yang dilakukan di atas, akan membawa dampak pada peningkatan kapasitas Guru dan Kepala Sekolah yang mensyaratkan 2 (dua) hal yaitu eterlibatan aktif seluruh unsur dalam program sekolah penggerak. Kedua, perlunya metode pelatihan yang mudah diterima oleh Komite Pembelajaran (Kepala sekolah, Pengawas sekolah/penilik, Guru, dan pendidik PAUD) di setiap sekolah penggerak. *



















