BANTENRAYA. – Sukses mendongkrak perekonomian masyarakat, Kelompok Tani Citaman-Lawangtaji Kelurahan Juhut Kecamatan Karangtanjung berhasil mendapatkan apresiasi jadi Poktan berprestasi tingkat Provinsi Banten, kategori komoditas perkebunan kopi.
Pencapaian prestasi ini, merupakan hasil kerjasama antara kelompok tani dan warga setempat yang sebagian besar berprofesi sebagai petani kebun di kaki gunung karang, keberhasilan tersebut tidak luput dari peranan Penyuluh kelompok swadaya masyarakat (PKSM) Kecamatan Karangtanjung.
Petani kebun di kaki gunung karang pola tanamnya beragam, mulai dari cengkeh, kelapa, pisang dan lainnya. Namun, tanaman kopi secara ekonomis lebih menguntungkan karena tidak mengenal musim serta memiliki pangsa pasar luas dan harga relatif stabil. Penanaman kopi saat ini tengah di galakan, agar para petani kebun secara serentak memperbanyak tanaman kopi di masing-masing kebun nya.
Baca Juga: 3 Fenomena Antariksa Langka akan Terjadi dari 14 Juni-14 Juli 2022, Berikut Penjelasan Lengkapnya
“Peluang pasar buah kopi masih terbuka luas, selain di jual langsung, buah kopi juga oleh kelompok tani di jadikan olahan kopi bubuk yang berkualitas, jenis kopi olahan yang kini banyak di gemari yaitu Kopi Lepeh Lalay dan Kopi Tawon Banten yang memiliki cita rasa berbeda dari jenis kopi bubuk pada umumnya” ucap Herman Suherman selaku Penyuluh kelompok swadaya masyarakat (PKSM) dari Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan Provinsi Banten.
Gerakan penanaman kopi, Herman mengatakan, tengah gencar di laksanakan kepada masyarakat petani kebun dengan cara pendampingan serta penyuluhan, hal ini di lakukan agar wilayah binaannya memiliki komoditas unggulan yang di harapkan bisa mendongkrak perekonomian warga tani khususnya di wilayah kaki gunung karang kecamatan Karangtanjung.
“Target pengembangan tanaman kopi di kaki gunung karang dengan skala besar tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan dari semua pihak, baik unsur pemerintah maupun warga masyarakat” ucap nya.
Baca Juga: Apa Iuran BPJS Ada Perubahan? Berikut Rincian Nilai yang Berlaku hingga Minggu 12 Juni 2022
Selain itu kata ia, gerakan penanaman kopi skala besar harus di tunjang dengan kelengkapan sarana dan prasarana, seperti mesin penggilingan biji kopi, open dan kebutuhan peralatan lainnya, agar hasil olahan kopi bubuk bisa memenuhi kebutuhan pasar secara berkelanjutan.
Kasdi Kelompok Tani Kopi Citaman-Lawangtaji mengatakan, sampai saat ini kelompok tani belum memiliki peralatan pengolahan biji kopi, sementara ini kebutuhan untuk menggiling kopi menggunakan jasa penggilingan milik orang lain, hal ini sudah tentu menjadi kendala bagi kelompok tani Citaman-Lawangtaji.
“Masyarakat petani kebun kini sudah banyak beralih ke penanaman Kopi, karena secara ekonomis keuntungan nya lebih menjanjikan di banding dengan hasil panen kebun lainnya” ujarnya.
Baca Juga: FEB Unival Gelar Seminar Personal Branding dan Public Speaking
Pada kesempatan ini, ia bersama anggota kelompok lainnya berharap, kepada pihak dinas instansi terkait, baik pemerintah kabupaten Pandeglang maupun provinsi Banten bisa segera memberikan bantuan peralatan pengolahan biji kopi seperti mesin penggilingan, open untuk pengeringan serta peralatan lainnya. ***


















