BANTENRAYA.COM – DPRD Kota Serang ancam kurangi anggaran organisasi perangkat daerah (OPD) yang serapannya rendah.
Diketahui, Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SILPA) APBD Tahun 2021 sebesar Rp120,2 miliar. Silpa tersebut terdiri dari yang sudah ada peruntukannya sekitar Rp46 miliar dan SILPA bebas sekitar Rp73 miliar.
Ancaman pengurangan anggaran itu disampaikan Wakil Ketua I DPRD Kota Serang Ratu Ria Maryana, usai rapat paripurna tentang tanggapan walikota atas pandangan umum fraksi-fraksi DPRD terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2021 di Gedung DPRD Kota Serang, Kamis 9 Juni 2022.
Ratu Ria Maryana mengungkapkan, kemarin DPRD Kota Serang telah melaksanakan rapat kerja sama seluruh OPD.
Pada saat rapat kerja, seluruh OPD menyampaikan beberapa kegiatan di masing-masing OPD ada yang Silpa. Dari seluruh OPD itu ada yang serapannya mencapai 100 persen, ada pula yang baru sekitar 80 persen.
Baca Juga: Polda Banten Gelar Lomba Menembak Untuk Awak Media
“Kita juga tanyakan kenapa bisa seperti itu. ada beberapa kegiatan tidak terserap. Kalau di komisi satu ada kegiatan, misalkan temuan BPK yang ada pengembalian, penyerapan dari gaji atau listrik, atau misalkan pengadaan kaya katalog itu setiap bulan ada perubahan harga. Nah itu ada beberapa,” ungkap Ratu Ria Maryana kepada Bantenraya.com, ditemui di ruang kerjanya.
Ratu Ria Maryana mengatakan, pihaknya akan memberikan sangsi kepada OPD yang serapan anggarannya rendah.
“Itu bisa jadi,” ujar Ratu Ria Maryana.
Ratu Ria Maryana mengaku pihaknya akan mengecek berapa persen serapan anggaran di setiap OPD.
Jika memang persentasinya sangat rendah, maka di tahun anggaran tahun depan OPD yang serapan anggarannya rendah akan dievaluasi.
“Jadi perencanaannya harus benar-benar dimatangkan. Jangan sampai kita berikan apa yang mereka mau, tapi tidak bisa diserap juga sama mereka,” jelas dia.
Baca Juga: Dinsos Banten dan AGSI Tingkatkan Pelestarian NK3S
Menurut Ratu Ria Maryana, OPD yang serapan anggarannya yang masih rendah harus dievaluasi. Hal itu dilakukan agar tahun depan dalam penyusunan rencana kerjanya lebih matang.
“Sebenarnya itu harus dievaluasi ya OPD-OPD. Kita juga kemarin sudah menegaskan juga kepada OPD. Mereka suka diberi anggaran kenapa tidak dimaksimalkan. Gimana kita mau nambahin anggaran, ternyata ada beberapa kegiatan yang tidak dilaksanakan. Anggaran ini tidak bisa diserap. Itu kan ada bahan evaluasi nanti kita kedepan untuk menganggarkan di tiap-tiap OPDnya,” jelas dia.
Ratu Ria Maryana menyebutkan ada sekitar 13 OPD yang serapan anggarannya rendah.
Namun Ratu Ria mengaku tidak bisa merinci nama-namab13 OPD yang serapan anggarannya rendah.
“Di komisi 1 banyak ya. Hampir beberapa OPD. Komisi satu ada 13 OPD. Hampir 10 nya lah. Cuma memang 90 sekian persen. 80 sekian persen. Tidak ada yng dibawah 80 persen. Di atas 80-90 semua penyerapannya. Karena ada beberapa kegiatan mungkin yang ada perubahan harga itu yang tidak bisa dilaksanakan.
Baca Juga: Teddy Pardiyana Laporkan Rezky Febian, Kembali Perebutkan Rumah Kos 32 Pintu
Ratu Ria Maryana menerangkan, 13 OPD yang serapan anggarannya rendah ada di komisi satu diantaranya Dinkes, Dindik, komisi 1 potensinya itu aja. Kalau yang lain kurang,” bebernya.
Walikota Serang Syafrudin mengatakan, realisasi anggaran Kota Serang tahun 2021 mencapai 93 persen. Dari capaian 93 persen itu diantaranya pendapatan asli daerah (PAD) naik, hanya memang retribusi seperti parkir mengalami penurunan 72 persen.
“Tapi nilai realisasinya malah lebih besar masuk dari Kota Tangsel,” kata Syafrudin, kepada Banten Raya.
Baca Juga: Jasad Eril Putra Ridwan Kamil Ditemukan dan Dibawa Pulang ke Indonesia, CEK FAKTANYA DI SINI
Menurut Syafrudin, meski nilai retribusinya turun, namun tidak mempengaruhi realisasi anggaran, sebab PADnya melebihi target.
“Kalau PADnya nambah berarti pemasukannya bertambah, kemudian realisasi kan sesuai dengan target. Belum termasuk PAD yang melebihi target. PAD kan banyak yang melebihi target, ada yang 102 persen, ada yang 105 persen, itu yang belum terhitung. Kita kan targetnya 100 persen, realisasi juga sudah otomatis karena diawal targetnya kan 100 persen,” terang dia. *