BANTENRAYA.COM – Harga jual sapi di Kabupaten Pandeglang mengalami kenaikan akibat mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK).
Tidak hanya dampak PMK, harga sapi mengalami kenaikan menjelang hari raya Idul Adha tahun 2022.
Andre salah satu peternak sapi asal Kecamatan Cimanuk mengatakan, wabah PMK berdampak terhadap kenaikan harga sapi. Kenaikan harga terjadi dikarenakan adanya biaya tambahan terhadap prosedur pencegahan wabah PMK.
“Harga sapi naik dari Rp3 juta hingga Rp5 juta karena banyaknya prosedur yang harus dilakukan. Dampak dari PMK ini cukup terasa, biasanya sapi kita jual dengan harga Rp15 juta, sekarang Rp20 juta,” kata Andre, Minggu 22 Mei 2022.
Baca Juga: Hari Lahir Pancasila Masih Jadi Perdepatan, Mana yang Benar?
Untuk mengantisipasi sapi miliknya tidak terpapar PMK, lanjut Andre, perawatan kesehatan semakin ditingkatkan mulai dari pembersihan kendang, penyemprotan dan pemberian vitamin kepada hewan ternak. “Kesehatan hewan pastinya kami utamakan,” ujarnya.
Dia mengaku, merasa khawatir dengan wabah PMK. Apalagi menjelang hari raya Idul Adha karena dapat mempengaruhi harga penjualan sapi.
“Kalau dibilang khawatir ya khawatir, tapi ditempat saya sapi stok lama, kalau PMK kan setelah lebaran kemarin. Pemesanan untuk sapi kurban sudah ada, tapi belum pasti karena pembeli mungkin khawatir. Omset sekarang lagi turun 50 persen,” katanya.
Sarip pedagang kambing berharap, pada lebaran Idul Adha banyak yang membeli kambing untuk kurban. Lantaran dua tahun terakhir omset penjualan kambing mengalami penurunan.
Baca Juga: SEA Games Vietnam, Rizki Bawa Pulang Perak dari Angkat Besi Kelas 81 Kilogram
“Harapannya banyak yang beli kambing buat kurban, karena tahun kemarin penjualan kambing turun, mungkin karena pandemi,” katanya. ***