BANTENRAYA.COM – Lahat Strategic Forum (LSF) menggelar kegiatan diskusi publik, pada Rabu 11 Mei 2022.
Acara LSF dihadiri beberapa organisasi yang memiliki kekhawatiran dan visi yang sama untuk merespons berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.
Adapun para peserta yang hadir dalam acara LSF terdiri dari massa, Gerakan Mahasiswa Pemuda Lahat, Pemuda Pancasila Lahat, SAPMA Lahat, HMI Lahat dan GMNI Palembang.
Baca Juga: Link Streaming Drakor Love All Play Episode 8 Sub Indo, Lengkap dengan Jadwal Tayang Hari Ini
Sebagai pemantik diskusi dalam acara LSF yakni Sundan Wijaya dari Gemapela, Khairul Anwar dari Pemuda Pancasila Lahat dan Syaikh Amrullah dari SAPMA Lahat.
Kemudian, acara LSF tersebut membahas tiga isu utama, yaitu, pembangunan daerah, pendidikan dan optimalisasi aktivitas CSR perusahaan yang ada di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.
Kordinator Lahat Strategic Forum (LSF) Edo Hendra Kusuma menyampaikan bahwa kehadiran LSF sebagai wadah bertemu dan berkolaborasi pemuda dan mahasiswa Lahat.
Baca Juga: PJ Gubernur Banten Al Muktabar Dikawal Khusus Sekjen PDIP Banten Asep Rahmatullah
“LSF ini lebih mengedepankan pendekatan edukasi, kolaborasi dan inovasi,” ujar Edo Hendra Kusuma.
Sebagaimana diketahui, papar Edo, Kabupaten Lahat adalah kota termiskin nomor dua di Provinsi Sumatera Selatan.
“Hasil survei terbaru angka kemiskinan Kabupaten Lahat berada di angka 71.669 jiwa,” ungkap Edo.
Menyambung pernyataan Edo, Ketua PC SAPMA Lahat Syaikh Amrullah mengajak para pemuda dan mahasiswa Lahat untuk bergerak.
Syaikh Amrullah juga menekankan bahwa respons atau reaksi untuk memberikan perubahan yang solutif bagi Kabupaten Lahat diperbolehkan konstitusi.
“Solusi dapat dilakukan melalui parlemen jalanan atau dengan cara yang lain dengan tetap saling menghargai dan menghormati,” jelas Syaikh Amrullah.
Baca Juga: Indonesia Tambah 3 Medali Emas, Ini Klasemen Sementara Perolehan Medali Sea Games Vietnam
Selanjutnya, Tokoh Pemuda Sumatera Selatan Redhi Setiadi menerangkan meskipun Lahat dianggap sebagai kota termiskin di Sumatera Selatan, tetapi dari data BPS Lahat 2022, pemerintah Kabupaten Lahat berhasil mengurangi angka pengangguran terbuka.
“Hal ini harus diapresiasi,” terang Redhi.
Terakhir, Edo Hendra Kusuma menyebut bahwa kegiatan Lahat Strategic Forum atau LSF adalah awal untuk menjadi tempat para pemuda dan mahasiswa Lahat memberikan kontribusi terbaik untuk daerahnya.
“LSF akan menjadi mitra kritis pemerintah Kabupaten Lahat ke depannya,” pungkas Edo.***