BANTENRAYA.COM – Umat Islam ketika memasuki bulan Ramadhan dan setelah Hari Raya Idul Fitri biasanya ramai berziarah ke keburan keluarganya yang telah meninggal dunia untuk mendoakan atau mengirim doa.
Namun ada sebagian kecil umat Islam yang menganggap bahwa ziarah kubur tidak perlu bahkan sampai ada yang mengangganya bid’ah dan mengada-ada.
Lalu apa hukum dari berziarah kubur tersebut, apakah orang yang sudah meninggal ketika diziarahi mendengar doa yang dibacakan oleh keluarganya yang masih hidup.
Terkait hal tersebut, Buaya Yahya menjelaskan hubungan antara orang yang sudah meninggal dunia dengan orang yang masih hidup.
“Masalah orang meninggal mendengar orang yang hidup hampir semua ulama sepakati,” ujar Buya Yahya ketika menjawab pertanyaan jamaahnya dikutip Bantenraya.com dari akun youtube Majelis Ulama Channel, Senin 9 Mei 2022.
Namun menurut pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahajah itu ada sebagian orang yang berbeda pendapat dan mengatakan orang meninggal dunia tidak mendengar orang yang masih hidup.
“Tapi Nabi SAW pernah menyeru orang yang meninggal setelah selesai perang badar, sampai-sampai sayidina Umar menjawab mereka tidak mendengar, mereka sudah mati dan Nabi berkata engkau tidak lebih mendengar dari mereka, artinya mereka medengar,” katanya.
BACAJUGA:
Untuk itu, lanjut Buya, orang yang berziarah kubur disunahkan untuk mengucapkan salam. “Orang yang berziarah kubur disunahkan mengucapkan Assalamualaikum ya ahla diyar, bahwa ini menginsyaratkan mereka mendengar salam kita,” paparnya.
Baca Juga: Link Nonton Drakor Woori the Virgin Episode 1 Sub Indo, Lengkap dengan Spoiler dan Jam Tayang
Menurutnya, masalah mendengarnya orang yang telah meninggal dunia sudah jelas dan tidak perlu ditanyakan lagi enggak lagi dan tidak usah ragu lagi. “Tempatanya orang meninggal di alam barzah, bukan dikubur, kubur itu tempat menyimpan jasad,” katanya.***
