BANTENRAYA.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memasang alat deteksi tsunami di kawasan Gunung Anak Krakatau.
Alat pendeteksi dipasang untuk mengantisipasi bencana alam diakibatkan Gunung Anak krakatau yang tengah erupsi dengan ditetapkan level III siaga.
Sekretaris BPBD, Pemadam dan Kebakaran Pandeglang Rahmat Zultika membenarkan, BMKG telah memasang alat pendeteksi untuk mengukur gelombang tinggi di kawasan Gunung Anak Krakatau.
Baca Juga: UPDATE ARUS BALIK: Baru 58,7 Persen Pemudik dari Sumatera Kembali ke Jawa
“Ya, sudah dipasang. Tapi itu sama BMKG. Saya belum tahu terkait fungsi alat itu, karena alat itu milik BMKG,” kata Rahmat, Minggu 8 Mei 2022.
Tidak hanya alat pendeteksi, kata Rahmat, pada libur Lebaran Idul Fitri pihaknya telah menerjunkan petugas di lokasi pantai untuk memantau pergerakan Gunung Anak Krakatau.
“Ya, kita juga menerjunkan petugas di lokasi pantai,” ujarnya.
Baca Juga: Sepekan Pasca Lebaran Idul Fitri, Harga Bawang Merah, Daging Ayam dan Telur Ayam Masih Mahal
Sementara itu, Managing Director KEK Tanjung Lesung Resort Widiasmanto membenarkan, BMKG beserta BPBD telah membuka posko tsunami di Tanjung Lesung.
“Ya betul BMKG beserta BPBD dan tim mendirikan posko di Tanjung Lesung. Untuk melakukan pemantauan aktivitas Gunung Anak Krakatau,” katanya.
Dia menerangkan, pemantauan dilakukan oleh BMKG bersama BPBD dan tim di Tanjung Lesung turut memberikan rasa aman dan nyaman.
Hal itu dirasakan baik oleh pengelola wisata dan wisatawan.
Baca Juga: Link Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Rekrutmen Bersama BUMN
“Kami sangat menyambut baik, dan berterima kasih kepada para petugas kebencanaan yang sudah siaga di Tanjung Lesung, dan para wisatawan juga nyaman,” terangnya.
Widi menjelaskan, wisata pantai di Pandeglang masih aman untuk dikunjungi para wisatawan. Sebab, Gunung Anak Krakatau saat ini tidak terlalu bahaya, namun pengunjung tetap waspada.
“Tidak terlalu, yang terpenting kita selalu waspada, dan tetap mengutamakan keselamatan. Apalagi kami juga sudah menyediakan jalur evakuasi,” jelasnya. ***


















