BANTENRAYA.COM – Hari Raya Lebaran 2022 tinggal menghitung hari, para pemudik akan pulang ke kampung halaman.
Di tahun ini, volume lalu lintas pada arus mudik Lebaran 2022 diprediksi bakal lebih membeludak dibandingkan dengan arus mudik pada Lebaran 2019 atau sebelum pandemi.
Sejumlah titik kemacetan mudik Lebaran 2022 telah dipetakan untuk bisa diantisipasi oleh seluruh stakeholder terkait.
Baca Juga: Bagaimana Hukum Maaf-maafan di Hari Raya Lebaran 2022? Ini Jawaban Ustadz Khalid Basalamah
Titik rawan macet di antaranya adalah Ruas Jakarta-Cikampek KM 48 yang merupakan pertemuan dari Jalan Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) dan Jakarta-Cikampek, KM 50+600 sampai dengan Simpang Susun Kalihurip yang merupakan imbas dari pekerjaan proyek.
Titik-titik lainnya adalah Gerbang Tol Cikampek Utama dan beberapa rest area, Ruas Palikanci yang disebebakan antrean Gerbang Tol Palimanan Utama.
Kemudian Ruas Semarang-Batang seperti di Simpang Susun Krapyak dan antrean Gerbang Tol Kalikangkung.
Baca Juga: Wajibkah Berbaju Baru di Hari Raya? Buya Yahya Menjawab
Adapun Jasa Marga , mengatakan kemacetan ini juga berdampak dari jumlah kendaraan mencapai 762 ribu lebih yang masuk Jabodetabek.
Angka tersebut mengalamin lonjakan yang sangat tinggi dibadingkan lalu lintas normal pada periode November 2021.
“PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 762.251 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-10 sampai dengan H-6 Hari Raya Idul Fitri 1443 H/2022 yang jatuh pada periode Jumat-Selasa (22-26 April 2022),” ujar Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Dwimawan Heru, dalam keterangan tertulisnya.
Baca Juga: PENTING! Berikut 7 Tata Cara Shalat Idul Fitri 1443 H di Lapangan
Dari angka 726.251 tersebut, distribusi kendaraan terbanyak menuju timur (Trans Jawa dan Bandung), yaitu sebanyak 365.492 kendaraan (47,9 persen) menuju arah timur.
Kemudian sebanyak 237.702 kendaraan (31,2 persen) menuju menuju arah barat (Merak), dan sebanyak 159.057 kendaraan (20,9 persen) menuju arah selatan (Puncak).
Angka prediksi tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas dari empat GT Utama, yaitu GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Trans Jawa dan Bandung), GT Ciawi (arah Puncak), dan GT Cikupa (arah Merak).***



















