BANTENRAYA.COM – Gunung Anak Krakatau atau GAK di laut Selat Sunda, Lampung Selatan yang telah dinaikan statusnya menjadi level III siaga terus mengalami erupsi.
Namun asap berwarna putih yang keluar dari kawah gunung yang ketinggian sempat mencapai 3.000 meter cendrung turun dengan ketinggian 25 meter sampai 50 meter.
Sedangkan untuk aktivitas kegempaan Gunung Anak Krakatau terus terjadi baik kegempaan low frekuensi, kegempaan vulkanik dalam maupun kegempaan tremor menerus.
Baca Juga: Kota Cilegon Ulang Tahun ke 23, Ini Komentar dan Harapan Forkopimda dan Industri
Dikutip Bantenraya.com dari website https://magma.esdm.go.id/v1/gunung-api hasil pemantauan Selas 26 April 2022, cuaca di sekitar GAK cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur laut.
Secara visul gunung terlihat jelas.
Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 25 meter sampai 50 meter di atas puncak kawah.
Baca Juga: Ngaku Tak Digaji Setahun oleh Persija, Marco Simic Disarankan Lapor ke FIFA
Kemudian, secara visual dari CCTV gunung terlihat jelas dan teramati asap putih tipis sedang dengan tinggi lebih kurang 25 meter sampai 50 meter dan ombak laut terpantau tenang.
Sedangkan untuk kegempaan, terjadi kegempaan low frekuensi terjadi empat kali dengan amplitudo 20 samapi 45 milimeter dan durasi 6 detik sampai 17 detik.
Baca Juga: Marco Simic Hengkang dari Persija, Tak Digaji Selama 1 Tahun
Kemudian, kegempaan vulkanik dalam terjadi satu kali dengan amplitudo 46 milimeter dan durasi 15 detik. Dan kegempaan tremor menerus terekam dengan amplitudo 1sampai 26 milimeter dan dominan 3 milimeter.
Keterangan lain nihil dan tingkat aktivitas GAK level III siaga dengan rekomendasi masyarakat, pengunjung, dan wisatawan tidak mendekat atau beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif.***
















