BANTENRAYA.COM – Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda, Lampung Selatan terus mengalami erupsi hingga mengeluarkan lava pijar dan terdengar suara dentuman.
Bahkan, ketinggian asap kawah yang keluar dari kawah GAK berwarna kelabu dan hitam mencapai ketinggian kurang lebih 300 meter sampai 3.000 meter dan sesekali terdengar suara gemuruh.
Terbaru, Gunung Anak Krakatau yang berjarak 42 kilometer dengan kawasan Pantai Anyer-Cinangka itu mengalami letusan strombolian yang sebelumnya jarang terjadi.
Baca Juga: KNPI Munjul Periode 2022-2025 Resmi Dilantik
Menurut Ilmu vulkanologi, letusan Strombolian merupakan jenis letusan gunung berapi dengan ledakan yang relatif ringan, memiliki indeks ledakan vulkanik sekitar 1 sampai 2.
Letusan Strombolian terdiri dari lontaran batu pijar, lapili, dan bom lava, hingga ketinggian puluhan hingga beberapa meter dan ratusan meter.
Dikutip Bantenraya.com dari https://magma.esdm.go.id/v1/gunung-api/laporan. Pada periode pengamatan Sabtu 23 April 2022 cuaca di sekitar GAK berawan dan mendung.
Secara visual, gunung terlihat jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih, kelabu, dan hitam dengan intensitas tebal dan tinggi 300 mete sampai 3000 meter di atas puncak kawah.
Baca Juga: PELABUHAN MERAK PADAT! Polisi Berlakukan Sistem Satu Arah di Jalan Cikuasa Atas
Kemudian, secara visual CCTV teramati asap putih-kelabu-hitam tinggi lebih kurang 300 meter sampai 3000 meter. Pada malam hari teramati Letusan Stombolian setinggi 100 meter sampai 300 meter.
Untuk kegempaan tremor menerus atau microtremor terekam dengan amplitudo 40 milimeter sampai 55 milimeter dan dominan 50 milimeter.
Sedangkan keterangan lain, sesekali terdengar suara gemuruh dari Letusan. Saat ini GAK berstatus level II waspada dengan rekomendasi masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 kilometer.*