BANTENRAYA.COM – Pekerja buruh PT AMKA yang sedang melakukan pengeboran tanggul di Sungai Ciujung menemukan sesosok mayat laki-laki mengambang di Sungai Ciujung.
Penemuan mayat tersebut tepatnya berada di Kampung Palembangan, Desa Dukuh, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Minggu 3 April 2022.
Informasi yang diperoleh Bantenraya.com, mayat laki-laki yang diperkirakan berusia 30 tahun itu ditemukan mengambang di Sungai Ciujung oleh pekerja sekitar pukul 09.30 WIB.
Baca Juga: Alami Sakit Perut Setelah Buka Puasa? Ternyata Ini Penyebabnya
Melihat peristiwa itu, dua orang buruh PT AMKA mengevakuasi jenazah korban dengan menggunakan perahu rakit, dan menarik jenazah laki-laki tersebut ke pinggir sungai agar tidak menjauh.
Mayat pria tanpa identitas itu diduga bukan warga setempat karena tidak ada warga yang mengenali wajah korban.
Untuk mengetahui penyebab kematian, jasad korban dilarikan ke RSUD dr Drajat Prawiranegara di Kota Serang.
Baca Juga: Link Download Minecraft 1.19.0 The Wild Update Apk Resmi Mojang Studios
Kapolsek Kragilan Kompol Yudi Wahyu Hindarto membenarkan adanya penemuan jenazah di Sungai Ciujung tersebut. Saat ini jenazah telah di bawa ke rumah sakit.
“Awalnya ada pekerja pengeboran tanggul di bantaran Sungai Ciujung, melihat korban mengapung terbawa arus,” katanya.
Ia menjelaskan kepolisian telah melakukan pemeriksaan sementara terhadap jenazah. Namun tidak ditemukan identitas pada tubuh korban.
Baca Juga: Jadwal Sahur dan Buka Puasa Ramadhan 2022 di Serang Banten
“Setelah dilakukan pemeriksaan, tidak ditemukan adanya identitas diri pada tubuh korban. Untuk proses penyelidikan, jasad korban dilarikan ke rumah sakit,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Yudi mengimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya, bisa mendatangi Rumah Sakit atau datang ke Mapolsek Kragilan.
“Kita akan identifikasi, mudah-mudahan indentitasnya bisa kita dapatkan,” tandasnya.
Sementara itu, saksi mata Sahrir mengaku bersama dengan rekannya melihat sesosok benda mirip manusia mengambang terbawa arus sungai.
Penasaran dengan benda itu, rekan-rekannya mendatangi benda tersebut menggunakan rakit.
“Taunya mayat, makanya kita bawa ke pinggir sungai takut ke bawa arus,” katanya. ***

















