BANTENRAYA.COM – Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta mengajak warga Kota Cilegon menyambut Ramadhan bahagia.
Ramadhan 1443 Hijriah kali ini merupakan Ramadhan kedua dirinya menjabat sebagai Wakil Walikota Cilegon.
“Pertama, mari kita sambut Ramadhan dengan bahagia, masyarakat bahagia menyambut ramadhan,” kata Sanuji kepada bantenraya.com, kemarin.
Baca Juga: Tes Psikologi; Bisakah Kamu Menebak Siapa Anak dari Kedua Orang Tua Tersebut?
Menurut Sanuji, Ramadhan merupakan bulan hadiah dari Allah SWT, bulan kebahagiaan, bulan ditambahkannya rizki bagi orang beriman, bulan ampunan dan bulan solidaritas.
“Jadi ini, suatu tamu mulia, disambut dengan bahagia,” kata Politisi Partai Keadilan Sejahtera atau PKS ini.
Sanuji juga meminta warga Kota Cilegon menjaga kondusivitas Ramadhan.
Baca Juga: Tes Asah Otak; Jangan Ngaku Jago Matematika Kalau Belum Bisa Memecahkan Soal Ini
“Yang kedua, kita berharap seluruh masyarakat menjaga kondusivitas ramadhan. Tidak ada lagi kegiatan-kegiatan yang mengganggu Ramadhan,” ucapnya.
Sanuji bersama Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono juga telah melakukan pemusnahan barang bukti minuman keras.
“Saya berharap seluruhnya menyadari, minuman keras sudah tidak lagi dijual,” harapnya.
Baca Juga: Siti Latifah Herawati Diah, Wartawati Indonesia yang Dijadikan Doodle Google 3 April 2022
Aktivitas yang tidak sesuai dengan suasana religius, kata Sanuji untuk dihindari saat ramadhan.
“Bulan ramadhan, kita berharap seluruhnya berbagi, di tengah ekonomi yang belum pulih, mari kita membantu fakir miskin di ramadhan, mudah-mudahan ramadhan kita aman damai, dijauhkan dari musibah,” ajaknya.
Kegiatan buka bersama atau bukber diperbolehkan, namun tetap dibatasi.
Baca Juga: Mohammad Natsir dan Mosi Integral 3 April 1950, Lahirnya Kembali Republik Indonesia
“Saya kira secara umum, pandemi sudah mulai pulih. Kegiatan-kegiatan bernilai ibadah silakan, bukber tidak ads salahnya, tetap dengan jumlah dibatasi tidak boleh terlalu kerumunan,” katanya.
“Tarling dimeriahkan, masjid-masjid dipenuhi, subuh juga begitu, kegiatan-kegiatan kajian Al-Qur’an di masjid diramaikan, tetapi tidak produktif seperti petasan saya kira perlu dihindari,” pintanya.***



















