BANTENRAYA.COM – Isu perpanjangan masa jabatan Presiden RI semakin memanas setelah Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim ada 110 juta user media sosial (medsos) Indonesia yang berbicara soal perpanjangan tersebut.
Kini data yang disampaikan Luhut Binsar Pandjaitan dibantah secara tegas oleh penemu dan pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi.
Dalam cuitan di akuin Twitternya di @ismailfahmi, Ismail Fahmi menyatakan tidak mungkin ada netizen sebanyak 110 juta user medsos Indonesia yang berbicara soal perpanjangan masa jabatan Presiden.
Baca Juga: Kumpulan Quote Tere Liye, Penulis yang Heboh Dituding Masukan Konten Pedofilia dalam Novelnya
“Impossible! Ada 110 juta user media sosial Indonesia yang berbicara soal perpanjangan masa jabatan (Presiden-red),” kata Ismail Fahmi dikutip Bantenraya.com, Sabtu, 12 Maret 2022.
Ismail Fahmi menyatakan, pengguna Twitter paling cerewet saja tidak pernah sampai 110 juta user yang membahas soal perpanjangan masa jabatan Presiden.
“Data Drone Emprit, user Twitter yang paling cerewet soal isu ini, mentok hanya 10 ribu yang bicara soal masa jabatan,” katanya.
Baca Juga: Link Twibbon Ramadhan 1443 Hijriah Terbaru, Cocok Dibagikan di Facebook, Instagram hingga WhatsApp
Ismail Fahmi pun mempertanyakan dari mana data 110 juta netizen yang disampaikan Luhut?
“Sumber klaim data 110 juta netizen bicara soal presiden 3 periode atau perpanjangan itu dari mana?” Tanya.
Ia mengatakan, data dari lembaga lain juga menunjukkan pembicaraan soal perpanjangan masa jabatan Presiden tidak mencapai seperti yang diucapkan Luhut. Sama dengan data yang dimilikinya.
“Kalau dari Lab45 sendiri, hanya 10.852 akun Twitter terlibat pembicaraan presiden 3 periode, mayoritas nolak. Sesuai data Drone Emprit,” katanya. ***