BANTENRAYA.COM – Ustadz Abdul Somad atau UAS menjelaskan cara memandikan orang meninggal atau jenazah, yang merupakan salah satu kewajiban orang Islam yang ditinggalkan atau yang masih hidup.
Memandikan jenazah mempunyai tata caranya tersendiri di dalam Islam, salah satunya mengunakan daun bidara menurut Ustaz Abdul Somad.
Berikut penjelasan Ustaz Abdul Somad cara memandikan jenazah dan penjelasan daun bidara.
Baca Juga: Mobil Arnold Schwarzenegger Tabrak Mobil Lain sampai Rusak, Begini Kondisi Sang Aktor
Tanaman bidara adalah sejenis pohon kecil yang selalu hijau dan memiliki buah.
Bentuk daun bidara menyirip dan punya tulang daun, mirip dengan daun jeruk nipis, namun ukurannya lebih kecil.
Cara mengolah daun bidara untuk memandikan jenazah sangatlah mudah.
Daun bidara diremas terlebih, lalu dimasukkan ke dalam air yang nantinya akan digunakan untuk memandikan jenazah.
“Kita ambil daunnya beberapa helai, kita hancur-hancurkan di tangan (remas), masukkan ke dalam air, nanti nampak kalau di air itu dia jernih karena getah kayu bidara,” beber UAS sebagaimana dilansir bantenraya.com dari channel YouTube Semuthitam TV.
Seorang muslim tentunya sangat penting mengetahui tata cara memandikan jenazah itu sendiri.
Baca Juga: PT Shinta Woo Sung di Kabupaten Serang Terbakar, Berikut Besaran Kerugiannya
Selain itu, orang-orang yang memandikan jenazah pun tidak boleh sembarangan.
Apabila jenazah itu laki-laki, maka yang memandikannya harus laki-laki, kecuali istri dan mahramnya, begitupun juga sebaliknya.
1. Jenazah diletakkan pada tempat yang lebih tinggi seperti dipan atau balai dan terlindung dari panas matahari, hujan atau dari pandangan orang banyak.
2. Jenazah diberi pakaian basahan, misalnya sarung, supaya auratnya tertutup, dan yang memandikan juga hendaknya menggunakan sarung tangan.
3. Air untuk memandikan jenazah disunahkan diberi daun bidara atau sesuatu yang dapat menghilangkan kotoran di kulit, seperti sabun atau yang lainnya.
Sebagian air lainnya berikan kapur barus untuk digunakan sebagai siraman terakhir.
Baca Juga: Shalawat Ini Dianjurkan Nabi Muhammad Dibaca Pagi dan Sore Hari
4. Jenazah yang akan dimandikan, hendaklah untuk dibersihkan terlebih dahulu dari najis yang melekat pada seluruh anggota badannya.
5. Kotoran yang mungkin ada di dalam perut jenazah dikeluarkan dengan cara menekan perutnya secara berhati-hati, kemudian disucikan dengan air.
Kotoran yang ada pada kuku jari-jari tangan dan kaki, termasuk kotoran yang terdapat di dalam mulut atau gigi juga dibersihkan.
Baca Juga: Riwayat Ibukota Turki dan Indonesia
6. Jika kotoran pada seluruh anggota tersebut sudah dibersihkan, siramkan air ke seluruh tubuh jenazah sampai merata dari kepala sampai ke ujung kaki dengan cara membaringkan jenazah ke kiri ketika membasuh anggota yang kanan dan membaringkan badannya ke kanan ketika membasuh aggota badannya yang kiri.
Serangkaian kegiatan ini dihitung satu kali basuhan dalam memandikan jenazah.
Sedangkan untuk memandikan jenazah disunahkan 3 kali atau 5 kali.
Baca Juga: Kontraktor Proyek Revitalisasi Stadion Maulana Yusuf Kota Serang Didenda Rp3,8 juta Per Hari
Basuhan terakhir dengan menggunakan air yang dicampur dengan kapur barus dan daun bidara.
Dalam memandikan jenazah disunahkan mendahulukan wudhu dan anggota badan sebelah kanan.
Itulah tata cara memandikan jenazah mengunakan daun bidara yang disunnahkan dan wajib diketahui oleh seorang muslim.***
 
			


















