BANTENRAYA.COM – Program umrah mandiri dinilai berpotensi menimbulkan peningkatan imigran dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal atau gelap di Arab Saudi.
Tidak hanya itu saja, umrah mandiri juga disebut-sebut akan mengakibatkan adanya haji ilegal nantinya.
Hal itu, karena nantinya akan banyak oknum yang memanfaatkan jalur umrah mandiri tapi untuk tujuan lain menjadi TKI atau haji ilegal jika nanti mendekati musim haji.
BACA JUGA: Ingin Prestasi Renang Kota Serang Berjaya di Tingkat Nasional dan Porprov Banten
Pengelola Biro Perjalanan Umrah Haromain Al Inayah yakni Rahmatullah menyatakan, akan banyak oknum muncul memanfaatkan dan menyalahgunakan program tersebut, terutama untuk menjadi TKI yang pada akhirnya menjadi imigran gelap di Arab Saudi.
“Iya, nanti tiba-tiba orang berangkat kemudian ke imigrasi juga bingung, Imigrasi itu bisa mengeluarkan paspor jika ada rekomendasi dari travel. Sekarang rekomendasinya, dari mana kalau dia tidak pakai travel,” ujarnya, Selasa 28 Oktober 2025.
“Imigrasi pada nggak mau mengeluarkan begitu, khawatir mereka dipakai buat TKI, disalahgunakan yang penting beli tiket aja, sampai sana saya udah ngabur aja, 2 tahun buat haji. Jadi imigran gelap akhirnya,” ucapnya.
BACA JUGA: Obat Radioaktif Cesium 137 Langka, Belasan Warga Cikande Butuh 70 Hari Untuk Pulih
Rahmatullah meyakini, akan ada risiko besar yang bisa timbul dengan adanya kebijakan tersebut. orang akan gambang ke Arab Saudi untuk umroh namun memanfaatkannya untuk tujuan lain.
“Risikonya besar. Pemerintah lihat saja nanti banyak yang tiba-tiba orang mau jadi TKI, gampang aja yang penting udah legal ini kan, sampai sana udah ikut gabung sama keluarganya, selesai itu aja,” ujarnya.
Disisi lain, akan banyak oknum memanfaatkan adanya umrah mandiri untuk menjadi haji ilegal, misalnya banyak orang berangkat pada Syawal menjelang musim haji. Namun, oknum tidak Kembali dan sengaja menunggu haji itu akan menjadi masalah pada akhirnya.
“Iya, dia bisa berangkat bulan syawal itu, umroh kan karena pribadi kan nggak masalah tuh, kalau waktu travel kan dibatasi nggak boleh, akhirnya travel takut, khawatir dibekukan, khawatir dibekukan izinnya lah segala,” tuturnya.
“Akhirnya dia berangkatin gitu, dia berangkat sendiri begitu ya, saya sendiri aja pikirannya mendingan saya berangkat sampai sana paling juga nanti saya nggak di deportasi, paling juga di cekal tidak boleh 10 tahun lagi. Biar aja, yang penting dapat haji kan begitu,” ucapnya. ***



















